Di Rapat Kabinet, Putin Tuduh Ukraina Kirim Ribuan Pasukan Serang PLTN Kursk

Di Rapat Kabinet, Putin Tuduh Ukraina Kirim Ribuan Pasukan Serang PLTN Kursk

Global | okezone | Jum'at, 23 Agustus 2024 - 08:47
share

RUSIA - Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah rapat kabinet mengatakan pasukan Ukraina telah berupaya menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kursk , Rusia. Putin mengatakan Kyiv mengirim ribuan pasukan ke wilayah Kursk Rusia pada awal bulan ini untuk berupaya mencapai kota Kurchatov, tempat fasilitas nuklir itu berada.

Moskow telah menyatakan serangan itu sebagai tindakan terorisme dan telah mengerahkan pasukan tambahan untuk mengusir para penyerbu. "Tadi malam, musuh berupaya menyerang pembangkit listrik tenaga atom," kata Putin dalam sebuah rapat kabinet pada Kamis (22/8/2024) sore.

"Badan Energi Atom Internasional [IAEA] telah diberitahu. Mereka berjanji akan datang sendiri dan mengirim spesialis untuk menilai situasi. Saya harap mereka benar-benar melakukannya, lanjutnya.

IAEA telah memiliki pengamat yang bekerja di PLTN Zaporozhye, fasilitas terbesar di Eropa. Misi itu dikerahkan pada musim panas 2023, saat pasukan Ukraina berupaya merebut pabrik itu. Awal bulan ini, serangan pesawat nirawak Ukraina membakar salah satu menara pendingin di pabrik itu.

Menurut media Rusia, CEO Rosatom Alexey Likhachev telah membahas situasi di kedua pabrik listrik tersebut dengan direktur IAEA Rafael Grossi, dan mengundangnya untuk mengunjungi Kursk guna menilai situasi secara pribadi.

Juru bicara IAEA mengatakan kepada AFP, Grossi telah menerima undangan tersebut dan berencana untuk mengunjungi Kursk minggu depan, kata Setelah itu, ia akan mengunjungi Kiev dan berbicara dengan pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky.

Menurut Grossi, IAEA sangat khawatir tentang operasi tempur apa pun di dekat PLTN Kursk, karena reaktor tersebut mengoperasikan jenis reaktor yang sama dengan PLTN Chernobyl yang terkenal itu.

"Mereka tidak memiliki kubah pelindung di sekelilingnya, hanya atap biasa, yang berarti inti reaktor cukup terbuka," kata Grossi.

Kehadiran pasukan dalam jangkauan artileri merupakan sumber kekhawatiran yang sangat besar bagi saya dan agensi tersebut," tambahnya, tanpa menyebutkan pasukan mana yang dimaksudnya.

Moskow telah berulang kali mengkritik badan internasional tersebut karena tidak pernah mengidentifikasi pelaku serangan terhadap fasilitas nuklir, meskipun staf IAEA tahu betul bahwa Kiev yang harus disalahkan.

Minggu lalu, jurnalis militer Rusia Marat Khairullin melaporkan bahwa Ukraina sedang mempersiapkan "bom kotor" untuk serangan bendera palsu di PLTN Kursk atau Zaporozhye. Moskow mengatakan bahwa mereka menanggapi laporan tersebut dengan serius dan memperingatkan bahwa serangan semacam itu akan segera ditanggapi dengan tindakan balasan militer dan teknis-militer yang keras.

Topik Menarik