Komandan AS Akui Kapal Induk Nuklir Gagal Akhiri Ancaman Houthi

Komandan AS Akui Kapal Induk Nuklir Gagal Akhiri Ancaman Houthi

Global | sindonews | Kamis, 8 Agustus 2024 - 08:27
share

Satuan tugas kapal induk nuklir Amerika Serikat (AS) di Laut Merah dan wilayah sekitarnya tidak mampu menghentikan ancaman pasukan Houthi Yaman.

Itu adalah pengakuan komandan Armada Kelima AS Wakil Laksamana George Wikoff dalam sebuah forum di Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada hari Rabu.

Ancaman dan serangan Houthi, yang dilakukan atas nama membela warga Gaza dari invasi brutal Israel, telah merugikan kapal-kapal kargo internasional di Laut Merah dan sekitarnya.

"Operasi yang kami lakukan akan menjadi peredam kejut," kata Wikoff, yang juga mengepalai Komando Pusat (US CENTCOM) Angkatan Laut dan Pasukan Maritim Gabungan.

Baca Juga: Laut Merah Mendidih, Kapal Induk AS Jadi Target Empuk Houthi Yaman

"Kami berusaha mempertahankan posisi kami saat ini. [Namun] Ini adalah solusi yang tidak dapat diterima [dan] stabilisasi yang tidak dapat diterima," paparnya, seperti dikutip Sputnik, Kamis (8/8/2024).

Menurutnya, Amerika Serikat membutuhkan anggota komunitas internasional lainnya untuk menekan Houthi agar menghentikan apa yang mereka lakukan. "Karena saat ini, sejujurnya, mereka tidak berada di bawah tekanan yang sangat besar untuk bangkit," kata Wikoff.

"Mencoba menerapkan kebijakan pencegahan klasik dalam skenario khusus ini agak menantang," ujarnya.

"Kita harus berhati-hati dalam memimpin dengan helm. Kita harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang benar-benar spesifik yang akan memungkinkan kita untuk mencapai dampak yang melampaui lingkup militer."

"Solusinya tidak akan datang di akhir sistem persenjataan—kita memerlukan solusi yang lebih dari sekadar menangani situasi darurat dan terkini," imbuh Wikoff, menggarisbawahi bahwa hanya solusi diplomatik yang melibatkan komunitas internasional yang dapat menyelesaikan masalah.

Menurut Wikoff, pasukan Angkatan Laut AS dan Sekutu yang beroperasi untuk melindungi kapal-kapal kargo di wilayah Laut Merah berusaha untuk mempertahankan beberapa ruang keputusan bagi pimpinan AS dan Sekutu.

Topik Menarik