Berpotensi Digunakan Militer, Pelabuhan Peru yang Didanai China Buat AS Khawatir

Berpotensi Digunakan Militer, Pelabuhan Peru yang Didanai China Buat AS Khawatir

Global | okezone | Selasa, 28 Mei 2024 - 14:35
share

JAKARTA - Kawasan Amerika Latin yang terletak di 'halaman belakang' Amerika Serikat (AS), akhir-akhir ini sedang dihebohkan dengan meningkatnya aktivitas China dalam hal pembangunan infrastruktur di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) yang kontroversial.

Karena keterlibatan China biasanya diiringi dengan implikasi keamanan, AS secara spesifik khawatir dengan pembangunan pelabuhan laut dalam di Peru oleh China, yang dibiayai melalui skema BRI dengan biaya sebesar USD3,6 miliar.

Mengutip dari The HK Post pada Selasa (28/5/2024), saat ini pelabuhan jenis deep-sea port tersebut sedang dalam fase perselisihan hukum mengenai seberapa besar kendali yang akan diperoleh pengembangnya. Hal ini telah memicu kekhawatiran luas di kalangan anggota komunitas strategis AS.

Washington khawatir bahwa mengingat hubungan erat China dengan Peru, pelabuhan yang sedang dikembangkan di Chancay dan berlokasi 60 kilometer dari ibu kota Lima itu dapat diubah untuk keperluan militer, sehingga membahayakan kepentingan AS di kawasan.

Pelabuhan yang sedang dibangun di Peru berlokasi tidak terlalu jauh dari AS. Jarak antara Peru dan AS sekira 5580,07 km.

Jenderal Laura Richardson, kepala Komando Selatan AS (SOUTHCOM) dalam sebuah wawancara dengan Newsweek mengatakan, "Pelabuhannya berada di garis 20 yard, di zona merah menuju Tanah Air kita.”

Mulai November 2024 hingga seterusnya, pengoperasian pelabuhan, yang dibangun oleh Cosco Shipping Ports yang didukung China, diperkirakan akan dimulai setelah diresmikan Presiden Xi Jinping selama kunjungannya ke Peru untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Lima, lapor Reuters.

 
Topik Menarik