Kemenpar Melalui Poltekpar NHI Bandung Monitoring Destinasi Wisata Jabar pada Momen Nataru
BANDUNG, iNewsCimahi.id - Kemenpar Melalui Poltekpar NHI Bandung Monitoring Destinasi Wisata Jabar pada Momen Nataru Dalam rangka memastikan penyelenggaraan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pariwisata, Kementerian Pariwisata RI melalui Politeknik Pariwisata (Poltekpar) NHI Bandung melaksanakan kunjungan monitoring ke sejumlah destinasi wisata di Jawa Barat.
Wakil Direktur III Poltekpar NHI Bandung, Haryadi Darmawan, memimpin kunjungan ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Putih di Ciwidey dan Gunung Tangkuban Parahu. Peningkatan Jumlah Pengunjung Hingga 15 Monitoring ini menemukan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 15 dibandingkan hari biasa. Fenomena ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk menikmati libur Natal dan Tahun Baru di destinasi wisata alam unggulan Jawa Barat.
“Kami sangat mengapresiasi pengelola wisata yang telah bersinergi dengan pemerintah dalam memastikan pengalaman wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Peningkatan kunjungan ini harus diimbangi dengan kesiapan fasilitas serta antisipasi berbagai potensi kendala,” ujar Haryadi Darmawan.
Sementara itu, Nelson, selaku Pengawas Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung kelancaran kunjungan wisatawan.
“Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau cuaca ekstrem. Jika terjadi kabut tebal atau kondisi cuaca buruk, kami tidak ragu untuk sementara menutup kawasan wisata demi keselamatan pengunjung. Selain itu, shuttle bus telah disiapkan dari kantong parkir tambahan di Jayagiri untuk mengurangi kepadatan di area kawah,” jelas Nelson.
Dari segi keamanan dan kebersihan, petugas tambahan juga dikerahkan untuk mengatur arus lalu
lintas dan menjaga kebersihan kawasan wisata. Antisipasi Cuaca Buruk di Kawah Putih Di Kawah Putih, pengelola telah mempersiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi kendala yang biasanya muncul selama libur Nataru, seperti curah hujan tinggi dan keterbatasan lahan parkir.
Dudung Suhaeri, pengelola Kawah Putih, menjelaskan bahwa pihaknya telah memperluas area parkir dan menambah sarana prasarana seperti shelter, mushola, serta perbaikan tangga di area Sunan Ibu.
“Kami juga menyiagakan petugas di sepanjang jalur menuju Kawah Putih yang berjarak sekitar 5 km dari gerbang masuk. Papan imbauan dan penunjuk arah telah dipasang untuk membantu pengunjung merasa lebih aman dan terarah,” ujar Dudung.
Untuk memastikan pengunjung merasa aman, nyaman, dan menyenangkan, pengelola juga memperkuat koordinasi dengan pihak keamanan setempat dan menyediakan pusat informasi di titik strategis. Petugas layanan pengunjung ditempatkan di area utama untuk memberikan panduan dan membantu jika ada kendala. Selain itu, fasilitas umum seperti toilet dan tempat istirahat diperhatikan kebersihannya demi kenyamanan wisatawan.
Gelegar Musik Prambanan: Pesta Musik di Bawah Langit Candi, Cek Cara Beli Tiket via PLN Mobil
Selain itu, tren kunjungan menunjukkan angka yang positif. Pada bulan Desember 2024, diperkirakan kunjungan wisatawan akan melampaui angka 60 ribu, sebagaimana yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu. Pariwisata Berkelanjutan untuk Pengalaman Wisata Berkualitas Kementerian Pariwisata RI bersama para pengelola destinasi wisata menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan pariwisata.
Hal ini diwujudkan melalui upaya perbaikan fasilitas, pengelolaan arus kunjungan, dan perhatian terhadap aspek lingkungan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap wisatawan mendapatkan pengalaman yang aman, nyaman, dan berkesan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” pungkas Haryadi Darmawan.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengelolaan destinasi wisata di Jawa Barat, sekaligus menjadi contoh dalam menerapkan standar pariwisata berkualitas yang berkelanjutan di Indonesia.
Kementerian Pariwisata RI menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pengelola wisata, petugas lapangan, dan pihak-pihak terkait yang telah berkontribusi dalam menciptakan pengalaman wisata yang aman dan menyenangkan.
"Upaya kolaboratif ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan pariwisata Indonesia yang semakin Aman, Nyaman dan Menyenangkan," pungkasnya.