Bukan Sebatas Viral, Ini yang Membuat Ponidi Diundang The Sunan Hotel Solo di Acara Gembira Lokal
SOLO, iNewsMuria.id - The Sunan Hotel Solo akan merayakan ulang tahun ke-17 pada 23 November 2024. Hal ini sekaligus menandai perjalanan panjang sejak pergantian nama dari Quality Hotel menjadi The Sunan Hotel Solo pada 23 November 2007.
Dengan tema “Celebrating Legacy, Inspiring Future,” hotel ini telah mempersiapkan berbagai rangkaian acara untuk merayakan “Sweet Seventeen” mereka dan mempererat hubungan dengan komunitas lokal.
Salah satu program unggulan adalah Gembira Lokal, acara yang dirancang untuk menyelaraskan budaya lokal dengan perkembangan zaman, sesuai tagline The Sunan Hotel, "Solo ya Sunan."
Retno Wulandari, General Manager The Sunan Hotel Solo, menjelaskan bahwa program ini mengangkat kearifan dan kekuatan lokal sebagai identitas yang terus dipertahankan dan disesuaikan dengan kondisi masa kini.
“Dengan Gembira Lokal, kearifan lokal menjadi jati diri yang kita relevankan dengan kondisi zaman,” ujarnya pada Senin, 11 November 2024.
Ramalan Weton Senin Wage: Karakter Keras, Setia, dan Tantangan dalam Meniti Karier dan Rumah Tangga
Yang menarik dari Gembira Lokal adalah kehadiran Ponidi, penyanyi asal Jember yang sedang viral dengan celetukan uniknya “Disekop Sekop”.
Ponidi akan tampil di Musro bersama DJ Reza Djaunk dan host Widyarosena.
Retno menjelaskan bahwa Ponidi merupakan contoh fenomena artis yang lahir melalui strategi pemasaran yang unik.
“Ponidi mungkin tidak memiliki suara merdu atau wajah tampan, tetapi dengan diferensiasinya, ia menjadi terkenal. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita dalam pemasaran,” katanya.
Retno juga menambahkan bahwa The Sunan Hotel Solo selalu melakukan survei dan riset untuk memilih bintang tamu yang layak dari sisi pembelajaran pemasaran.
"Saat akan mengundang artis, saya selalu melakukan riset apakah ini sesuatu yang booming dan bisa memberikan pelajaran dari sisi pemasaran. Dan Ponidi memiliki hal tersebut," jelas Retno.
Untuk memperkuat nuansa lokal, seluruh tamu akan diminta mengenakan kain tradisional sebagai upaya melestarikan wastra Nusantara.
Selain itu, perayaan ulang tahun ke-17 ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan sosial, seperti kunjungan ke panti wredha, donor darah terbuka untuk umum, serta program edukasi bertajuk Sunan Institute.
The Sunan Institute akan menghadirkan para ahli dari industri perhotelan yang berbagi pengetahuan dan wawasan guna mendukung pengembangan industri perhotelan dan pariwisata di Solo.
Program ini bertujuan untuk memberikan dampak positif pada perkembangan dunia perhotelan di kota ini.
“Melalui semua kegiatan ini, harapannya kami bisa membangun brand yang kuat dan membanggakan bagi Solo serta turut mewarnai dunia perhotelan dan pariwisata,” pungkas Retno. (*)