Fakta Baru Usia Muda Bisa Alami Gangguan Mata karena Katarak, Apa Penyebabnya?

Fakta Baru Usia Muda Bisa Alami Gangguan Mata karena Katarak, Apa Penyebabnya?

Gaya Hidup | inews | Jum'at, 25 Oktober 2024 - 10:20
share

JAKARTA, iNews.id - Katarak umumnya dikenal sebagai gangguan mata yang dialami oleh orang lanjut usia. Namun, fakta terbaru menunjukkan katarak juga bisa menyerang usia muda.

Gangguan mata biasanya ditandai dengan kaburnya lensa mata atau berawan, sensitif terhadap cahaya, penglihatan ganda dalam satu mata, warna terlihat pudar atau kekuningan. Jika hal tersebut tidak tertangani, dampak paling fatal adalah mengalami kebutaan.

Maka itu, penting untuk memahami penyebab muncul katarak pada usia muda. Mengutip melalui Healtline, berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (25/10/2024).

1. Paparan sinar UV berlebih

Salah satu penyebab utama katarak pada usia muda adalah paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan. Terpapar sinar matahari tanpa pelindung mata seperti kacamata hitam dapat merusak lensa mata dan mempercepat pembentukan katarak.

2. Penggunaan gadget berlebihan

Radiasi cahaya biru dari perangkat digital seperti smartphone, komputer, dan tablet dapat menyebabkan stres oksidatif pada mata. Walaupun tidak secara langsung menyebabkan katarak, paparan cahaya biru yang berlebihan dapat mempercepat proses penuaan mata.

3. Riwayat kesehatan

Beberapa kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, atau penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, seperti steroid, dapat meningkatkan risiko katarak. Kondisi ini menyebabkan penumpukan protein di lensa mata, yang pada akhirnya memicu kekeruhan.

4. Trauma Mata

Cedera pada mata akibat kecelakaan atau aktivitas fisik berisiko tinggi juga dapat memicu katarak, meskipun pada usia yang lebih muda. Trauma pada lensa mata dapat merusak strukturnya dan menyebabkan kekeruhan yang signifikan.

Pencegahan Katarak

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau memperlambat perkembangan katarak, terutama pada usia usia muda. Mengutip melalui Mayo Clinic, adapun beberapa yang disarankan adalah menggunakan kacamata hitam dengan perlindungan UV. Saat beraktivitas di luar ruangan, pastikan melindungi mata dari sinar UV dengan menggunakan kacamata hitam yang memiliki filter UV.

Selain itu batasi penggunaan gadget. Kurangi paparan cahaya biru dari perangkat digital. Menggunakan filter cahaya biru atau beristirahat setiap 20 menit dapat membantu mengurangi risiko kerusakan mata.

Jangan lewatkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin. Hal ini dapat mendeteksi dini katarak atau gangguan mata lainnya, sehingga perawatan bisa dilakukan lebih cepat.

Penanganan Katarak

Jika katarak sudah menyebabkan gangguan penglihatan yang signifikan, tindakan medis seperti operasi penggantian lensa mata bisa menjadi alternatif. Salah satunya dengan melakukan operasi katarak yang yang umum dilakukan dengan tingkat keberhasilan tinggi.

Dokter Novita Widyawaty selaku Direktur Primaya Hospital mengatakan, untuk memeriksa mata dibutuhkan skrining. Jika dibutuhkan, pasien bisa melakukan penanganan medis berupa operasi. "Untuk memastikan operasi dapat berjalan dengan baik, dilaksanakan rangkaian pemeriksaan kesehatan yang meliputi pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, pemeriksaan mata oleh dokter untuk menilai ketajaman penglihatan dan tekanan bola mata," kata dokter Novita.

"Pemeriksaan mata pascaoperasi juga dilakukan dengan membuka dop penutup mata untuk mengetahui apakah ada komplikasi, kemudian diperiksa apakah terjadi pergeseran atas lensa mata pascaoperasi," kata dia.

Dokter Novita Widyawaty, juga menyampaikan, Primaya Hospital Pasar Kemis saat ini memiliki layanan mata yang cukup lengkap mulai dari pemeriksaan mata, tatalaksana penyakit degeneratif mata seperti katarak (phaco), tatalaksana pada kasus trauma mata dan rekontruksi. Selain itu, layanan unggulan yang dimiliki salah satunya adalah Layanan trauma dan pembedahan yang dilengkapi dengan dokter multi-spesialistik dan didukung teknologi minimal invasif canggih seperti laser, RF, EVLA, dan laparoskopi. "Ke depannya hadir layanan ESWL. Kemudian terdapat juga Layanan Ibu dan Anak yang komprehensif termasuk poli tumbuh kembang," kata dokter Novita.

Bahkan, dalam mengatasi persoalan katarak di Indonesia, Primaya Hospital Pasar Kemis dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Banten menyelenggarakan Bakti Sosial Operasi Katarak yang diikuti 196 peserta. Adapun salah satu pasiennya adalah peserta berusia 18 tahun hingga 89 tahun, berasal dari berbagai wilayah seperti Tangerang, Bogor, Jakarta, Depok, hingga Bekasi.

Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital Group mengatakan bakti sosial operasi katarak dilakukan secara berkala di jaringan-jaringan rumah sakit sebagai wujud perhatian terhadap masyarakat Indonesia. "Untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang dinamis, kami terus mengembangkan layanan-layanan baik dari sisi teknologi, fasilitas juga mutu pelayanan," kata Leona.

Topik Menarik