6 Amalan Bulan Rabiul Awal Penuh Pahala, Perbanyak Sholawat dan Gembira Rayakan Maulid Nabi

6 Amalan Bulan Rabiul Awal Penuh Pahala, Perbanyak Sholawat dan Gembira Rayakan Maulid Nabi

Gaya Hidup | inews | Minggu, 8 September 2024 - 14:30
share

JAKARTA, iNews.id - Banyak amalan Bulan Rabiul Awal atau Bulan Maulid bernilai pahala bagi umat Islam. Bulan Rabiul Awal merupakan salah satu bulan mulia karena di bulan ini Nabi Muhammad SAW, manusia paling sempurna akhlaknya dilahirkan ke dunia.

Sesuai kalender, 1 Rabiul Awal 1446 H jatuh pada Kamis, 5 September 2024. Sedangkan perayaan Maulid Nabi yang merupakan hari kelahiran manusia mulia Nabi Muhammad SAW jatuh pada 16 September 2024.

Di Indonesia, sebagian besar masyarakat Muslim membaca shalawat, barzanji dan pengajian-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi SAW tiap memasuki Bulan Rabiul Awal.

Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Maulid Nabi menyebutkan, Syaikh as-Sayyid Zain Aal Sumaith, dalam karyanya Masail Katsuro Haulaha an-Niqosy wa al-Jidal, mendefinisikan maulid Nabi Muhammad yakni, memperingati hari kelahiran Rasulullah dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya, dan setiap tanda-tanda kemulian dan mukjizat sang Nabi Saw dalam rangka mengagungkan kedudukannya, dan menampakkan kegembiraan atas kelahirannya.

Tujuan merayakan Maulid Nabi SAW di Bulan Rabiul Awal adalah dalam rangka menampakkan kegembiran atas kelahiran manusia agung pembawa rahmat alam semesta.

Allah SWT berfirman:

Katakanlah: Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (QS. Yunus: 58).

Amalan Bulan Rabiul Awal

1. Doa Awal Bulan

Amalan pertama di Bulan Rabiul Awal yakni membaca doa awal bulan sebagai berikut:

Latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Alhamdulillahil ladzii dzahaba bi syahri kadzaa wa jaa-a bi syahri kadzaa.

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan bulan ini (sebutkan nama bulannya) dan telah mendatangkan bulan ini (sebutkan nama bulan yang baru).

2. Doa Syukur

Amalan Bulan Rabiul Awal lainnya yakni membaca doa syukur.

Latin: Wa ma alimtu fiha mimma tardhohu wa waadtani alaihis sawab, fa asalukallohumma ya karim ya dzal jalali wal ikrom an tataqobbalahu minni wa la taqtho rojai minka ya karim, wa shollallahu ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Artinya: "Dan, apa yang aku lakukan di tahun ini yang Engkau ridhai dan janjikan ganjaran padanya, maka aku bermohon pada-Mu Ya Allah Yang Maha Mulia, Yang Maha Memiliki Keagungan dan Kemuliaan, untuk menerima amalku, dan tidak memupuskan harapanku pada-Mu. Dan Allah senantiasa bersholawat dan memohon selamat kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, keluarganya, dan para sahabatnya."

3. Banyak Bersholawat

Amalan di Bulan Rabiul Awal pertama yakni mengisinya dengan memperbanyak bacaan sholawat Nabi SAW. Salah satu bentuk mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukur itu yakni dengan banyak membaca sholawat. Secara bahasa, sholawat berasal dari kata sholah yang berarti doa atau seruan kepada Allah SWT.

Membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk mendoakan dan memohon berkah dari Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan.

Pembacaan shalawat, barzanji dan pengajian-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi SAW menghiasi hari-hari bulan itu.

Membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk mendoakan dan memohon berkah dari Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan.

Bulan Rabiul awal identik dengan perayaan Maulid Nabi SAW. Perayaan itu sudah ada dan telah lama dilakukan oleh umat Islam. Benihnya sudah ditanam sendiri oleh Rasulullah SAW.

Pembacaan shalawat, barzanji dan pengajian-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi SAW menghiasi hari-hari bulan itu.

Oleh karena itu, membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk mendoakan dan memohon berkah dari Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan.

4. Merayakan Maulid Nabi

Membaca sejarah Rasulullah SAW melalui pembacaan kitab Al Barzanji, Simtudh Dhuror, Diba maupun sirah nabawiyah dan menceritakan kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan Nabi SAW.

Mengadakan pengajian atau majlis taklim yang berisi anjuran untuk kebaikan dan mensuritauladani Rasulullah saw.

Perayaan maulid di Bulan Rabiul Awal adalah bentuk kecintaan Muslim kepada insan yang paling mulia dan makhluk yang paling utama, Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Melalui perayaan maulid, Muslim diingatkan untuk terus mencintai Baginda Nabi.

Dalil hadits tentang Maulid Nabi SAW memang tidak disebutkan secara eksplisit. Namun, Perayaan maulid Nabi SAW itu sudah ada dan telah lama dilakukan oleh umat Islam. Benihnya sudah ditanam sendiri oleh Rasulullah SAW.

Sebagaimana dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abi Qatadah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

Dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, maka beliau pun menjawab: "Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu diturunkan atasku." (HR. Muslim) [No. 1162 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

5. Bersuka Cita Sambut Bulan Maulid

Menunjukkan rasa gembira dan bahagia dengan merasakan senantiasa kehadiran Rasulullah SAW. Keutamaan Bulan Rabiul Awal lainnya sebagai bulan kegembiraan umat Islam.

Di Bulan Rabiul Awal yang lazim disebut Bulan Maulud atau Maulid, sebagian besar umat Islam di Indonesia merayakannya dengan beragam amalan saleh seperti pembacaan sholawat, sedekah dan pengajian-pengajian memeringati hari kelahiran Nabi SAW.

Tujuan dalam melaksanakannya adalah dalam rangka menampakkan kegembiran atas kelahiran Sang Nabi mulia. Pengungkapan rasa gembira itu memang dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan anugerah dari Tuhan. Sebagaimana firman Allah SWT :

Katakanlah (Muhammad), sebab fadhal dan rahmat Allah (kepada kalian), maka bergembiralah kalian. (QS Yunus, 58).

6. Bersedekah

Amalan di Bulan Rabiul Awal berikutnya yakni dengan banyak sedekah kepada yang membutuhkan atau fakir miskin. Lazim di masyarakat Muslim Jawa, tiap memasuki tanggal 6 Rabiul Awal biasanya dengan membagikan buah-buahan, sedangkan pada 12 Rabiul Awal dengan acara takiran yakni selamatan dengan memberikan hidangan makanan ke warga.

Imam al-Suyuthi menyatakan, raja pertama yang memperingati hari kelahiran Rasulullah saw. dengan perayaan yang meriah luar biasa adalah Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kukburi ibn Zainuddin Ali bin Baktakin (l. 549 H. w.630 H.).

Tidak kurang dari 300.000 dinar beliau keluarkan dengan ikhlas untuk bersedekah pada hari peringatan maulid. Intinya menghimpun semangat juang dengan membacakan syiir dan karya sastra yang menceritakan kisah kelahiran Rasulullah SAW.

Di antaranya yang paling terkenal adalah karya Syeikh Al-Barzanji yang menampilkan riwayat kelahiran Nabi SAW dalam bentuk natsar (prosa) dan nazham (puisi). Saking populernya, sehingga karya seni Barzanji ini hingga sekarang masih sering dibacakan dalam seremoni peringatan maulid Nabi SAW.

Paman Nabi SAW, Abu Lahab pun merayakan kelahiran keponakannya yakni Rasulullah SAW dengan membebaskan budaknya Tsuwaibah hingga setiap Senin mendapat ampunan dan keringanan siksa.

Demikian amalan di Bulan Rabiul Awal yang bisa diamalkan Muslim agar mendapat limpahan rahmat dan syafaat dari Rasulullah SAW.

Wallahu A'lam

Topik Menarik