Reaksi Pengelola Museum, Saksikan Bocah Pecahkan Guci Usia 3.500 Tahun

Reaksi Pengelola Museum, Saksikan Bocah Pecahkan Guci Usia 3.500 Tahun

Gaya Hidup | serpong.inews.id | Jum'at, 30 Agustus 2024 - 20:10
share

TEL AVIV, iNewsSerpong.id – Seorang anak berumur 4 tahun tidak sengaja memecahkan sebuah guci berusia 3.500 tahun menjadi berkeping-keping. Insiden itu terjadi saat dia sedang mengunjungi Museum Hecht di Haifa, Israel, belum lama ini.

BBC melansir, pihak bahwa guci tersebut, yang berasal dari Zaman Perunggu antara 2200–1500 SM. Barang arkeologi itu adalah artefak langka karena kondisinya yang sangat terawat.

Guci itu tersebut dipajang di dekat pintu masuk museum tanpa kaca pelindung apa pun. Pihak museum beralasan, ada daya tarik khusus dalam memajang artefak arkeologi tanpa halangan.

Ayah anak laki-laki itu, Alex, menjelaskan bahwa putranya menarik guci itu sedikit karena ingin mengetahui isinya. Namun, rasa penasaran bocah itu justru berujung malapetaka. Guci tersebut akhirnya jatuh tanpa dia sengaja.

Alex kaget ketika melihat putranya berada di dekat guci yang pecah itu. Pada awalnya, dia sempat berpikir bukan anaknya yang memecahkan benda berharga itu. Setelah menenangkan putranya, Alex akhirnya berbicara dengan seorang petugas keamanan tentang insiden itu.

Pascakejadian tersebut, Museum Hecht mengundang kembali anak laki-laki itu dan keluarganya untuk berkeliling museum, namun kali ini dengan lebih terorganisasi. Salah satu perwakilan museum, Lihi Laszlo mengatakan, sebelumnya sudah ada beberapa barang yang dipamerkan sengaja dirusak pengunjung. Kasus-kasus semcama itu pun ditangani dengan serius, termasuk melibatkan polisi. 

Akan tetapi, kejadian kali ini situasiya berbeda, karena kerusakan tersebut disebabkan secara tidak sengaja oleh seorang anak kecil. Pihak suseum pun telah menunjuk seorang ahli konservasi untuk merestorasi guci yang pecah itu.

Alex menyatakan, keluarganya akan merasa lega melihat toples tersebut direstorasi. Akan tetapi, dia mengaku sangat menyesal karena benda itu tidak akan pernah menjadi barang yang sama lagi.

Dikatakan bahwa guci tersebut kemungkinan awalnya digunakan untuk membawa perbekalan seperti anggur dan minyak zaitun. Guci tersebut  berasal sebelum masa Nabi Daud dan Nabi Sulaiman menurut kisah yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Lama.

Guci itu memiliki ciri khas tembikar dari wilayah Kanaan di pesisir timur Mediterania. Sebagian besar tembikar yang ditemukan selama penggalian arkeologi itu rusak atau tidak lengkap, sehingga menurut museum, guci yang utuh tersebut adalah “penemuan yang mengesankan” saat ditemukan.

Museum Hecht terletak di lahan Universitas Haifa di Israel Utara dan menyimpan koleksi arkeologi dan seni.

(*)

Topik Menarik