Ziarah Kubur Menuju Surga, Upaya Memotivasi Diri untuk Mengingat Kematian

Ziarah Kubur Menuju Surga, Upaya Memotivasi Diri untuk Mengingat Kematian

Gaya Hidup | medan.inews.id | Selasa, 27 Agustus 2024 - 19:39
share

MEDAN, iNewsMedan.id - Mengingat kematian adalah sebuah ajakan untuk merenungi kehidupan. Dalam Islam, kematian adalah sebuah keniscayaan yang pasti akan dialami oleh setiap manusia.

Dengan mengingat kematian, maka akan lebih menghargai setiap detik kehidupan yang kita miliki dan terdorong untuk melakukan amal kebaikan.

Lantas mengapa harus mengingat kematian? Dengan mengingat kematianakan menumbuhkan ketakwaan semakin takut kepada Allah SWT dan semakin rajin ibadah.

Selain itu lebih sadar akan kedudukan sebagai hamba Allah dan akan berusaha untuk selalu taat kepada-Nya.
Mengingat kematian juga akan terdorong untuk menjauhi segala perbuatan dosa dan selalu berusaha untuk berbuat baik.

Terpenting mengingat kematian akan membuat  mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi kehidupan setelah kematian.

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk senantiasa mengingat kematian, di antaranya adalah ziarah atau ikut menghadiri pemakaman akan melihat secara langsung bagaimana kematian itu nyata dan bagaimana akan kembali kepada Allah SWT.


Ziarah kubur untuk orangtua atau keluarga yang telah meninggal dunia. (Foto: MPI)

Selain itu membaca ayat-ayat Alquran tentang kematian dapat mengingatkan  akan kefanaan dunia dan pentingnya mempersiapkan diri untuk akhirat.

Berdzikir yang berkaitan dengan kematian dapat membantu  untuk selalu mengingat Allah SWT dan akhirat.

 

Sementara hadits tentang mengingat kematian

Rasulullah SAW bersabda:

"Ingatlah kematian, niscaya kamu akan meninggalkan segala kesenangan duniawi dan kamu akan memperbanyak amal sholeh." (HR. Ibnu Majah)

Sudah disebutkan di atas beberapa cara untuk selalu mengingat kematian yang pasti akan datangnya kematian. Namun ada juga sebab dan penghalang seseorang melupakan dari mengingat kematian.

Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi Rahimahullah berkata,

‎أما حب الدنيا فإن الإنسان إذا أنس بها وبشهواتها ولذاتها وعلائقها ثقل على قلبه مفارقتها فامتنع قلبه من الفكر في الموت الذي هو سبب مفارفتها

"Adapun cinta dunia, jika seseorang merasa tentram dengan dunia, berbagai syahwatnya, kesenangan-kesenangannya dan segala keterkaitannya, maka kalbunya akan merasa berat untuk meninggalkan dunia.

Hatinya pun enggan untuk merenungi kematian yang menjadi sebab perpisahannya dengan dunia." (Mukhtasar Minhajil Qashidin 354)

 

Topik Menarik