Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah, Jadi Pengingat Jatah Hidup Manusia di Dunia Berkurang

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah, Jadi Pengingat Jatah Hidup Manusia di Dunia Berkurang

Gaya Hidup | purwokerto.inews.id | Sabtu, 6 Juli 2024 - 12:01
share

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah sebentar lagi akan tiba. Pada Sabtu 6 Juli 2024 bertepatan dengan tanggal 29Dzulhijjah 1445 Hijriah. Nah, begitu masuk waktu magrib nanti, maka masuklah 1 Muharram 1446 Hijriah, tahun baru Islam.

Bulan Muharram adalah salah satu bulan istimewa di antara tiga bulan lainnya. Adapun keempat bulan istimewa atau bulan haram itu Dzul Qadah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab.

lantas kenapa disebut bulan haram, karena bulan ini dimuliakan masyarakat Arab sejak zaman jahiliyah hingga masuk sampai zaman Islam . Pada bulan-bulan haram tersebut tidak boleh ada peperangan.

Allah berfirman,

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.. (QS. At-Taubah: 36)

Az-Zuhri mengatakan,

Dulu para sahabat menghormati syahrul hurum (HR. Abdurrazaq dalam Al-Mushannaf , no.17301).

2. Dari Abu Bakrah radhiallahuanhu , bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qodah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Syaban. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

3. Dinamakan Syahrullah (Bulan Allah)
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu , Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram. (HR. Muslim).

Lantas apa makna dan hikmah Tahun Baru Islam1 Muharram itu?

Menyambut tahun baru hijriyah bukanlah dengan memperingatinya dan memeriahkannya. Namun yang harus kita ingat adalah dengan bertambahnya waktu, maka semakin dekat pula kematian.

Sungguh hidup di dunia hanyalah sesaat dan semakin bertambahnya waktu kematian pun semakin dekat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Aku tidaklah mencintai dunia dan tidak pula mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di dunia tidak lain seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu meninggalkannya.

Hasan Al Bashri mengatakan, Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanya memiliki beberapa hari. Tatkala satu hari hilang, akan hilang pula sebagian darimu.

Semoga bermanfaat.Sallahu a'lam Bishawab

Topik Menarik