Ini Ucapan Pangeran Harry yang Buat William Ngamuk hingga Baku Hantam

Pangeran Harry mengungkap ucapannya yang disampaikan ke Pangeran William hingga membuat sang kakak mengamuk hebat. Tak hanya sekadar emosi, hal itu juga membuat keduanya berkelahi hingga luka-luka.

Dilansir dari Mirror, Sabtu (6/7/2024), dalam memoar Pangeran Harry yang berjudul Spare, ia menggambarkan pertengkaran dengan Pangeran William di kediamannya di London pada 2019.

William dikatakan menyebut istri adiknya, Meghan Markle, yang dinikahi Harry pada 2018, sulit, tidak sopan, dan kasar. Ketegangan antara kakak dan adik tersebut meningkat hingga Harry mengklaim William mencengkeram kerah bajunya, dan merampas kalungnya.

Suami Kate Middleton tersebut juga menjatuhkan adiknya ke lantai. Harry mengatakan bahwa perkelahian itu menyebabkannya mengalami cedera di punggungnya. Sang pangeran mengklaim calon raja tersebut datang untuk berbicara tentang masalah besar dalam hubungan mereka yang semakin renggang saat itu.

Dalam memoarnya, Harry juga menyebutkan bahwa ketika Pangeran Wales tiba di Nottingham Cottage, yang dikenal sebagai Nott Cott dan di halaman Istana Kensington, ia sudah mencari keributan. Ia menuduh pewaris takhta itu tidak bersikap rasional dan mereka kemudian mulai berteriak satu sama lain.

Apakah Anda serius? Membantu saya? Maaf, apakah itu yang Anda sebut ini? Membantu saya?" kata Harry soal William yang mencoba membantunya.

Harry mengatakan komentar itulah yang membuat kakaknya marah besar. Dalam buku itu, pangeran 39 tahun itu mengatakan William mengumpat saat melangkah ke arahnya, hingga membuatnya ketakutan dan berlari ke dapur untuk melarikan diri.

Saat itu Harry mencoba menawarkan segelas air kepada kakaknya dan menolak untuk berbicara dengannya saat ia dalam keadaan emosi,

Ia menaruh air, memanggilku dengan sebutan lain, lalu mendatangiku. Semuanya terjadi begitu cepat. Begitu sangat cepat. Ia mencengkeram kerah bajuku, menarik kalungku, dan menjatuhkanku ke lantai, ucap Harry.

Aku mendarat di mangkuk anjing, yang retak di bawah punggungku, serpihan-serpihannya mengiris tubuhku. Aku berbaring di sana sejenak, linglung, lalu berdiri dan menyuruhnya keluar, tandasnya.