Jejak Karier Laksda Angkasa Dipua, Anak Pejuang PDRI yang Dimutasi Jadi Inspektur Jenderal TNI

Jejak Karier Laksda Angkasa Dipua, Anak Pejuang PDRI yang Dimutasi Jadi Inspektur Jenderal TNI

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 21 Juli 2023 - 06:07
share

JAKARTA - Laksamana Muda (Laksda) Angkasa Dipua menjadi salah satu panglima tinggi (Pati) di lingkungan TNI yang terkena mutasi. Asisten Intelijen (Asintel) Panglima TNI itu dimutasi menjadi Inspektur Jenderal (Irjen) TNI menggantikan Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono.

Mutasi Laksamana Muda (Laksda) Angkasa Dipua diatur dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tanggal 17 Juli 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.

Ini Daftar Lengkap 96 Perwira Tinggi yang Dimutasi Panglima TNI

Lahir di Padang, Sumatera Barat, 21 September 1965, Angkasa Dipua merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988. Dia sempat menjabat sebagai Asisten Intelijen Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Asintel KSAL) sebelum dipercaya sebagai Asintel Panglima TNI.

Sejumlah penugasan yang pernah dijalaninya termasuk Komando Armada Timur Republik Indonesia (RI) di Surabaya, Komando Armada Barat (Koarmabar) RI, dan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Medan.

Dia juga pernah ditugaskan di Lantamal IV Tanjungpinang dan Asisten Komandan Lantamal VIII Manado hingga 2009.

Saat berpangkat Kolonel, Angkasa Dipua dipercaya sebagai Atase Pertahanan RI di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi, Laos sebelum kembali ke Tanah Air pada 2016 untuk menjabat sebagai Asintel Koarmabar.

Selanjutnya, dia dipercaya menjabat Paban I Ren Sintel Panglima TNI pada 2017, dan Kepala Dinas Pengamanan Angkatan Laut (Kadispamal). Dia dilantik menjadi Asisten Pengamanan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Aspam KSAL) pada 6 Juli 2019.

Jenderal bintang dua ini adalah putra pasangan Zainul Kian dan Rakidah yang berasal dari Nagari Pua Data, Gunuang Omeh, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Ayahnya merupakan pejuang pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Semasa kecil Angkasa kerap berpindah-pindang mengikuti tugas sang ayah sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas pertanian Sumatera Barat. Setelah sempat menempuh sekolah dasar di Kabupaten Sijunjung, dia melanjutkan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Kota Bukittinggi.

Selanjutnya, dia menetap di Kota Bukittinggi saat sang ayah menjabat Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam. Dia juga aktif di Perguruan Silat Pan Bat Bu pimpinan Makmur Hendrik dan menjadi pesilat terbaik.

Topik Menarik