Dugaan Ada Pemain yang Bikin Harga Bahan Pokok Naik, Bapanas: Itu Insting Pedagang

Dugaan Ada Pemain yang Bikin Harga Bahan Pokok Naik, Bapanas: Itu Insting Pedagang

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 18 Maret 2023 - 12:41
share

JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menduga ada pemain di jalur tengah distribusi bahan pokok sehingga memicu kenaikan harga di pasaran saat ini.

Menurut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, itu hanyalah sebuah insting pedagang di tengah kenaikan harga jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Bapanas Pastikan Stok Bahan Pokok Aman Sampai April 2023

"Saya tidak mau menyebut itu permainan tapi saya melihat itu sebagai insting pedagang. Saya kira itu melihat peluang bahwa oh hari ini menjelang musim lebaran dan trennya memang begitu kemudian biasanya konsumsi akan naik pada bulan puasa jadi trendnya begitu juga sehingga insting pelaku usaha pasti akan ada yang menaikkan," ujar Ketut saat berdialog di MNC Trijaya, Sabtu (18/3/2023).

Perihal harga yang naik sekarang ini, menurutnya sudah sebuah tren yang biasa terjadi ketika memasuki momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Bapanas Tetapkan Harga Acuan Pembelian Beras dan Gabah Kering Panen

Namun yang dapat dia pastikan, Bapanas bersama dengan Kementerian dan Lembaga terkait akan terus berupaya untuk menjaga agar kenaikannya tidak semakin tinggi.

"Bahkan setiap hari Senin kami bersama pemerintah daerah dan stakeholder terkait dikumpulkan oleh Kementerian Dalam Negeri untuk membahas dan memitigasi apa yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam menghadapi kenaikan-kenaikan harga tersebut," beber Ketut.

Sebelumnya, IKAPPI menyerukan harga barang pokok yang masih belum kunjung turun hingga saat ini. Adapun harga cabai rawit merah tembus Rp90.000 per kilogram (kg), cabai rawit hijau Rp 50.000 per kg, bawang merah Rp 45.000 per kg, bawang putih Rp 40.000 per kg, telur ayam Rp 30.000 per kg, daging sapi Rp 146.000-148.000 per kg.

Mereka menduga, ada pemain di tengah jalur distribusi sehingga harga di pasar tidak terkendali.

"Sejak awal kami selalu agak sedikit keras terhadap pemerintah mengenai jalur tengah ini. Jalur tengah ini selalu menjadi persoalan atau momok bagi masyarakat kita. Karena seringkali pedagang yang dikambinghitamkan lantaran harga kebutuhan pokok yang naik," ujar Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangannya.

Padahal jika ditelisik lebih dalam, kata Reynaldi, ada benang merah yang kusut mulai dari hulu hingga hilir.

Topik Menarik