Doa Niat Mandi Wajib setelah Haid dan Tata Caranya

Doa Niat Mandi Wajib setelah Haid dan Tata Caranya

Gaya Hidup | inews | Sabtu, 19 Oktober 2024 - 23:10
share

JAKARTA, iNews.id - Doa niat mandi wajib setelah haid dan tata caranya merupakan hal penting yang harus dipahami oleh setiap wanita Muslim. 

Dalam Islam, mandi wajib setelah haid adalah suatu kewajiban yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW. 

Dalam Surah Al-Maidah ayat 6 disebutkan,

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَا غْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَ يْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَا فِقِ وَا مْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَ رْجُلَكُمْ اِلَى الْـكَعْبَيْنِ ۗ وَاِ نْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَا طَّهَّرُوْا ۗ وَاِ نْ كُنْتُمْ مَّرْضٰۤى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَآءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَآئِطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَآءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَا مْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَ يْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗ مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰـكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَ لِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

Hadis tentang Mandi Wajib

Hadits pertama:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)

Hadits kedua:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ

Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)

Dilansir iNews.id dari laman NU Online, doa niat mandi wajib yang dibaca adalah:

Doa Niat Mandi Wajib setelah Haid 

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Mandi Wajib

Dari dua hadis di atas, dapat diuraikan tata cara mandi yang disunnahkan sebagai berikut:

1.Mencuci tangan tiga kali sebelum memasukkannya ke dalam wadah air atau memulai mandi.

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa tujuan mencuci tangan adalah untuk membersihkannya dari kotoran atau karena mandi dilakukan setelah bangun tidur.

2.Membersihkan kemaluan dan kotoran dengan tangan kiri.

3.Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosoknya ke tanah atau menggunakan sabun.

Imam An-Nawawi menyarankan agar tangan dicuci dengan tanah, sabun, atau digosok ke permukaan seperti tembok untuk memastikan kebersihannya.

4.Berwudhu secara sempurna seperti wudhu sebelum shalat.

Menurut Asy-Syaukani, meskipun tidak wajib mendahulukan wudhu saat mandi, mengguyur air ke seluruh tubuh saja sudah mencukupi.

Mengenai waktu mencuci kaki, ada dua pendapat berdasarkan hadis:

Dalam riwayat Maimunah, Nabi ﷺ mencuci kaki terakhir setelah mengguyur tubuh.

Dalam riwayat Aisyah, kaki dicuci saat berwudhu sebelum mengguyur air ke tubuh.

Para ulama sepakat bahwa kedua cara ini boleh digunakan, memberikan kelonggaran bagi umat.

5.Mengguyur air ke kepala tiga kali hingga air mencapai akar rambut.

6.Mencuci kepala bagian kanan, kemudian kiri.

7.Menata rambut dengan jari-jari untuk memastikan air merata hingga kulit kepala.

Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ menggosok rambut saat mandi dan mengguyur air hingga merata ke seluruh kepala dan tubuh (HR. Bukhari no. 272).

Selain itu, Aisyah juga menyebutkan bahwa wanita yang mandi junub dianjurkan untuk mengguyur air ke kepala, kemudian ke sisi kanan dan kiri tubuh (HR. Bukhari no. 277).

8.Mengguyur air ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan, lalu kiri.

Demikianlah doa niat mandi wajib setelah haid dan tata caranya. Semoga artikel ini bermanfaat.

Topik Menarik