Terowongan Stasiun Tugu Bakal Difungsikan, Ada Eskalatornya
MOJOK.CO - Kabar baru bagi pengguna transportasi Kereta Api (KA). PT KAI Daop 6 Yogyakarta bakal memfungsikan kembali underpass atau terowongan bawah tanah di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo saat kepada Mojok.co, Senin (06/03/2023) mengungkapkan pengaktifan kembali terowongan untuk meningkatkan keselamatan para penumpang KA di Stasiun Tugu. Revitalisasi tersebut dalam rangka meningkatkan kenyamanan para penumpang.
Sebab saat ini angka penumpang KA jarak jauh, aglomerasi dan menengah di stasiun tersebut terus meningkat dengan rata-rata di atas 5.000-5.500 penumpang per harinya pada hari biasa. Sedangkan pada akhir pekan naik menjadi 6.000 hingga 6.500 penumpang per hari.
Sementara pengguna KA Commuter sekitar 4.500 orang per hari. Untuk penumpang KA Bandara sekitar 3.000 orang per hari.
"Karenanya pemanfaatan kembali terowongan harapannya bisa meningkatkan layanan KA di Daop 6," ujarnya.
Ada eskalator di terowongan Stasiun Tugu
Menurut Franoto, terowongan bawah tanah akan difungsikan sepanjang 65,8 meter. Penumpang yang masuk dari pintu selatan Stasiun Tugu nantinya akan naik dari KA di Jalur 3, 4, 5 dan 6 melalui terowongan tersebut.
Begitu juga sebaliknya, penumpang yang baru turun dari KA yang berada di jalur 4, 5 dan 6 bisa keluar ke pintu selatan degan menggunakan terowongan. Mereka tidak perlu melewati jalur KA di jalur 1, 2 maupun 3.
"Kita sudah mulai sejak 2019. Sekarang ini sedang kami membangun eskalator dari peron tengah menuju ke arah selatan," jelasnya.
PT KAI mentargetkan, revitalisasi terowongan tersebut bisa selesai menjelang Lebaran 2023. Dengan demikian layanan tersebut bisa berfungsi pada masa angkutan Lebaran.
Untuk mendukung program tersebut, PT KAI tengah mengerjakan perpanjangan Peron 2 dan Peron 3 di Stasiun Tugu. Peron 2 diperpanjang 2,5 x 18,6 meter. Sedangkan peron tiga menjadi 2,8 meter x 18,6 meter.
"Kami berharap para penumpang bisa lebih nyaman dengan revitalisasi yang PT KAI lakukan," imbuhnya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono