Intip Pembuatan Karoseri Bus dari A sampai Z, Wow Prosesnya Panjang
JAKARTA, iNews.id - Bus yang beredar di jalanan Indonesia bukan seperti mobil pribadi yang tersedia di showroom dan bisa digunakan pemiliknya. Untuk bus, ada proses yang perlu dilalui sebelum akhirnya bisa beroperasi untuk mengangkut penumpang.
Karoseri Laksana menjadi salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan bodi. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 1977, dan telah dipercaya oleh beberapa Perusahaan Otobus (PO) besar.
Dalam unggahan video Andriawan Pratikto di YouTube, terlihat proses perakitan bus di karoseri Laksana yang menerapkan standar internasional. Pada video yang diunggah di channel Youtubenya juga terlihat sasis Scania untuk PO luar negeri dengan setir kiri. Laksana sendiri telah mengekspor produknya ke beberapa Negara sejak 2009 silam.
Dalam video diperlihatkan sebuah sasis bus yang baru datang ke tempat penampungan di sebuah lapangan besar tepat di ujung pabrik. Di sana, terdapat ratusan sasis bus yang sedang menunggu antrian untuk dibuatkan bodi.
Saat tiba gilirannya, beberapa sasis akan dipanjangkan dengan memotong bagian tengah dan ditarik sesuai regulasi yang berlaku. Ini menjadi tahap yang paling krusial karena prosesnya harus sesuai agar titik tengan bus tetap presisi.
Setelah proses tersebut dilalui, sasis akan masuk dalam gedung yang dipersiapkan untuk membuat rangka dan bodi. Untuk keluar dari gedung tersebut, maka harus lolos Quality Control (QC) dengan memeriksa beberapa titik.
Setelah selesai dari tahap perakitan rangka dan bodi, maka armada masuk ke gedung pendempulan dan pengecatan. Uniknya, di sana terdapat jembatan yang dilengkapi rel, itu untuk membawa bus keluar dan masuk agar tidak ada manuver di ruangan tersebut.
Usai pengecatan, masuk ke ruangan finishing untuk melengkapi bus tersebut yang mana setelah keluar dari gedung tersebut bus dipastikan dapat beroperasi. Namun, ada banyak tahap yang dilakukan dalam proses finishing, sehingga bisa memakan waktu berminggu-minggu di sana.
Dalam tahap finishing terdapat empat jalur atau line, pada jalur A dan B dikhususkan pada material keras dan kaku seperti pemasangan kaca, kelistrikan, plafon, dan dasboard. Sedangkan jalur B dan C untuk pemasangan jok dan material-material halus lainnya.
Uniknya, karoseri Laksana memiliki penargetan dalam tahap finishing dengan bunyi bel yang mengharuskan bus maju ke tahap berikutnya. Apabila belum ada material yang terpasang, maka akan di selesaikan di line berikutnya.
Setelah proses finishing, maka bus akan masuk ke ruangan shower test atau tes hujan dengan tekanan air yang cukup tinggi. Ini dilakukan untuk melihat apakah ada kebocoran pada setiap titik sambungan.
Namun, sebelum dikirim ke pemesan, Laksana melakukan pemeriksaan akhir untuk memastikan bus sesuai dengan permintaan konsumen. Ini juga dilakukan apabila ada perubahan berdasarkan permintaan konsumen.