Jangan Malas Ganti Popok Bayi Moms, Efeknya Gak Cuma Ruam Doang Ternyata, Dokter Sebut si Kecil Bisa Mengalami Ini!
Dokter Spesialis Anak, dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf , M.Ked (Ped), Sp.A., menyarankan orang tua untuk menjaga kulit bokong anak tetap kering dan tak lembab dengan memilih diapers yang tepat dan berdaya serap cepat untuk mencegah ruam pada anak.
Cari popok yang berdaya serap tinggi, tak cepat menggumpal dan bahannya nyaman. Jangan memilih diapers berdasarkan usia, tapi berat badan sehingga anak nyaman menggunakan popok, jelas Andreas, saat ditemui HerStory di acara Press Launch MAKUKU SAP Diapers Pro Care, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
dr. Andreas menjelaskan, kulit bayi atau anak umumnya masih sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur. Jika kulit si kecil terlalu lembab, maka akan lebih mudah bagi bakteri dan jamur untuk mengiritasinya. Apalagi, pada area popok yang sering mengalami ruam.
Ruam popok terjadi apabila kulit si kecil mengalami perubahan pH, karena popok tak mampu menyerap cairan dengan baik sehingga cairan kembali kontak langsung dengan kulit. Oleh karena itu, popok dengan daya serap yang tinggi perlu menjadi salah satu standar para Moms dalam memilih popok untuk meminimalisasi risiko ruam," papar dr. Andreas.
dr. Andreas pun mengungkapkan, ruam popok dapat mengganggu tumbuh kembang anak lantaran sangat mungkin mengganggu kualitas tidur anak saat malam hari. Karena, iritasi biasanya diikuti dengan rasa gatal, panas dan sakit sehingga akan membuat anak lebih rewel.
Karena gak nyaman, bayi jadi gak bisa tidur nyenyak. Kalau tidurnya kurang, produksi hormon pertumbuhan juga terhambat. Anak juga jadi rewel keesokan harinya. Jadi gak bisa diberikan stimulus, terangnya.
Lebih lanjut, dr. Andreas pun menyarankan orang tua untuk mengganti popok anak maksimal setiap 3 s.d 4 jam sekali meski popoknya kering karena anak belum buang air kecil.
dr. Andreas menegaskan, jika popok tak sering diganti secara rutin, dikhawatirkan anak-anak akan mengalami iritasi kulit seperti ruam popok yang jika tak ditangani akan menyebabkan infeksi serius.
Jika orang tua abai mengganti popok anak, selain bisa ruam popok, nah berkelanjutannya itu bisa jadi infeksi bakteri atau abses. Nah abses itu infeksi terakhir yang menjadi komplikasi dari ruam popok yang sederhana, karena tidak dilakukan pengobatan dengan tepat, terangnya.
Gak cuma itu, para Moms juga mesti tahu nih, jika orang tua malas mengganti popok anak dan kebiasaan tersebut dilakukan terus menerus dalam waktu yang lama, maka jangan heran jika si kecil akan kehilangan momen untuk mengeksplorasi lingkungannya.
Jika bayi dipakaikan popok terlalu lama dipakai, otomatis itu akan menggumpal dan cenderung akan menjadi lebih berat. Sehingga bayi cenderung malas bergerak, terutama merangkak dan berjalan. Nah, dia akan kehilangan momen untuk mengeksplorasi lingkungannya, beber dr. Andreas.
orang tua mungkin akan berpikir nih anak punya masalah otot, atau malas berjalan. Padahal itu bisa jadi karena popoknya berat jadi dia malas belajar merambat berjalan karena sering terjatuh dan kakinya tak leluasa bergerak, sambung dr. Andreas.
Nah, untuk menghalau ruam popok ini, kata dr. Andreas, selain harus rutin mengganti popok 3-4 jam sekali, Moms juga bias mengupayakannya dengan perawatan sederhana di rumah. Misalnya saja dengan menggunakan salep atau krim yang mengandung zinc oxide saat mengganti popok.
"Sebenarnya krim atau salep itu harus rutin diberikan ketika kita mengganti popok, jadi ganti popok itu wajib diganti 3-4 jam sekali even itu gak ada \'isinya\' itu harus diganti. Sebelum ganti popok harus pake krim. Mereknya terserah tapi yang penting mengandung zinc oxidenya," lanjutnya.
"Karena krim itu biasanya 3-4 jam langsung kering. Nah ketika kering, kulit sebagai jalur masuk virus atau bakteri harus kita tutup supaya gak masuk, jadi harus ditimpa lagi sama krim tadi," tandas dr. Andreas.