Kisah Sukses Rayndra Jadi Peternak Modern Lalu Buka Sekolah Petani Milenial

Kisah Sukses Rayndra Jadi Peternak Modern Lalu Buka Sekolah Petani Milenial

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 7 Oktober 2022 - 14:58
share

GenPI.co Jateng - Usia boleh saja muda, tetapi prestasi yang ditorehkan Rayndra Syahdan Mahmudin bisa menjadi inspirasi.

Pemuda 27 tahun asal Magelang ini sukses menjadi peternak berkonsep modern dan didaulat sebagai Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian RI.

Hal ini berawal dari saat Rayndra mendapat bantuan program Pertumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian dari Kementerian Pertanian senilai Rp 30 juta pada 2016 lalu.

Bantuan itu untuk modal bisnis peternakan kambing dan domba.

Saya menjadi salah satu penerima program dari Kementerian Pertanian saat itu, kata dia, di Dusun Semen Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, dikutip jatengprov.go.id , Jumat (7/10).

Rayndra merupakan lulusan SMKN 1 Ngablak jurusan pertanian. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan sarjananya di Politeknik Pertanian Yogyakarta-Magelang, jurusan Peternakan.

Kenapa saya memilih ini, karena memang saya berada di lingkungan pertanian, saya berasal dari SMKN 1 Ngablak jurusan pertanian S1 juga di politeknik pembangunan pertanian jurusan peternakan di Yogyakarta-Magelang, dan S2 juga mengambil agribisnis, papar dia.

Jalan Rayndra untuk menjadi pengusaha sukses di bidang peternakan tak cukup mulus.

Pemuda kelahiran Magelang, 29 November 1995 tersebut mendapat tentangan dari keluarganya.

Hal ini lantaran dunia pertanian atau peternakan dianggap kurang menguntungkan.

Banyak yang tidak percaya kalau sektor pertanian itu menguntungkan. Tetapi, saya berusaha membuktikan, dan alhamdulillah usaha saya di bidang pertanian menjadi baik, dan juga berkembang pesat, ungkap dia.

Rayndra pun menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan ternah kambing dan domba.

Saat ini sudah ada 7 kandang berkapasitas total 1.100 ekor, yang tersebar di Kecamatan Pakis (2 tempat), Tegalrejo (1), Candimulyo (1), Kajoran (1), Grabag (1), dan Borobudur (1).

Keberhasilan peternakan Rayndra tidak lepas dari sistem modern yang diterapkan.

Ini mulai dari penyediaan pakan kering sebagai pengganti serat rumput, sehingga peternakannya tidak harus ngarit atau mencari rumput.

Di tempat kami beternak tanpa ngarit atau beternak dengan sistem pakan kering. Pakan diambil dengan memanfaatkan limbah ketela, pohon jagung, kulit kacang hijau, dan lainnya. Untuk protein bisa pakai konsentrat, tutur dia.

Peternakan ini diintegritaskan dengan potensi lokal lainnya, seperti perkebunan.

Jadi, limbah ternak dijadikan pupuk pohon kelapa sehingga di desanya dikenal sebagai perkebunan kelapa organik.

Dari perkebunan kelapa itu, kami bisa memproduksi gula semut, ujar dia.

Rayndra juga membuka Sekolah Petani Milenial dan membuka permagangan, gratis bagi siapa pun yang mau belajar.

Semuanya gratis. Untuk Sekolah Petani Milenial ada 2.870 orang, dan magang 320 orang, mungkin akan terus bertambah, jelas dia.(*)

Kalian wajib tonton video yang satu ini:

Topik Menarik