Emang Bener Madu Angkak Bisa Bantu Obati Demam Berdarah? Ini Penjelasan Pakar!
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Demam berdarah mungkin jadi penyakit yang familiar di dengar oleh masyarakat Indonesia. Biasanya, antar masyarakat saling memberikan informasi bahan alami untuk bantu penyembuhannya, seperti minum jus jambu, minum cairan isotonik hingga minum madu angkak.
Nah, emang bener madu angkak bisa bantu obati pasien demam berdarah? Apakah itu mitos belaka atau memang fakta?
Peneliti Prof Dr dr Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM akui, pasien demam berdarah sering kali disarankan untuk mengonsumsi madu angkak.
"Angkak bagus untuk obati demam berdarah? Demam berdarah (tanpa gejala berat) itu obatnya adalah monitor ketat dan infus cairan. Sudah itu saja," tegas Prof Beri, sapaannya, dikutip dari cuitannya, Rabu (21/9/2022).
Menurutnya, sebagian besar akan tertolong, pulang dari rumah sakit, dan kembali sehat. Selain itu, mau minum madu angkak, teh, kopi, minuman isotonik dan cairan lain juga akan sembuh sendiri. "Apabila dengan kondisi trombosit di atas 100 ribu," sambung dia.
Trombosit di atas 100 ribu juga menurutnta tidak perlu rawat inap. Kecuali trombositnya di bawah 100 ribu atau kadar albuminnya turun, baru perlu dirawat.
"Intinya demam berdarah itu obatnya bukan angkak. Kalau trombositnya rendah, gejalanya berat, ya salah satu tata laksananya adalah rawat inap dan pengobatan dengan cairan. Misalnya cairan ringer laktat;" jelas Prof Beri.
Lebih lanjut dia jelaskan bahwa pasien dengan trombosit 30 ribu sebagian besar tidak perlu untuk transfusi trombosit, tapi beberapa kasus memerlukannya.
"Perlunya ya kalau ada pendarahan. Tapi terkadang trombosit 10 ribu pun tidak terjadi pendarahan. Trombosit kurang dari 5 ribu yang sering kali terjadi pendarahan," kata dia
Lantas, kapan pasien perlu transfusi trombosit? Menurutnya kalau trombosit kurang dari 5 ribu dan saat masa pendarahannya memanjang.
Katakanlah masa pendarahannya 7 sampai 10 menit, maka perlu dipertimbangkan untuk transfusi trombosit. Selain itu yang perlu diperhatikan juga selain pendarahan saat trombosit rendah adalah adanya plasma leakage, kebocoran dalam jaringan tubuh, yang mengakibatkan edema paru, membuat sesak, yang bisa membahayakan jiwa.
"Satu lagi kondisi obesitas, yang jadi faktor risiko mendapatkan komplikasi berat," kata dia.