Unsur-unsur Puisi Intrinsik dan Ekstrinsik Lengkap Penjelasannya

Unsur-unsur Puisi Intrinsik dan Ekstrinsik Lengkap Penjelasannya

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 26 Agustus 2022 - 16:30
share

JAKARTA, iNews.id - Unsur puisi harus diketahui agar dapat membangun puisi yang baik dan tentunya menarik. Puisi merupakan salah satu bentuk karya kesusastraan yang berisikan ungkapan isi hati dari sang penyair dengan berbagai tujuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra dengan penggunaan bahasa yang masih terikat oleh mantra, irama, penyusunan larik, bait atau rima.

Dalam membuat puisi, pastinya tidak terlepas dari unsur-unsur penting yang dapat membuat puisi menjadi menarik, bahkan terasa hidup bagi pendengarnya. Apa saja unsur-unsur puisi itu? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Unsur-unsur Puisi dan Contohnya

Sama seperti karya sastra lainnya, unsur puisi juga terdiri atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Berikut unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi dikutip dari buku Pembelajaran Puisi Apresiasi dari dalam Kelas karya Supriyanto.

Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik adalah unsur yang ada dalam sebuah karya sastra. Unsur intrinsik dalam sebuah puisi merupakan unsur yang membangun perwujudan puisi dengan segala makna yang terkandung di dalamnya.

Unsur intrinsik puisi terbagi menjadi dua, yaitu unsur fisik (struktur fisik yang membahas bentuk fisik atau tampak dalam puisi), dan unsur batin (struktur batin yang membahas bentuk non-fisik puisi).

Tema/Makna (Sense)
Unsur puisi batin yang pertama adalah tema atau makna. Tema merupakan unsur utama dalam sebuah puisi karena dapat menjelaskan makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair melalui media berupa bahasa.

Tema yang terdapat dalam sebuah puisi merupakan pokok pikiran dasar yang digunakan untuk mengembangkan dan membuat puisi.

Rasa (Feeling)
Unsur puisi batin berikutnya adalah rasa, yakni sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam sebuah puisi. Umumnya, ungkapan rasa dalam sebuah puisi sangat berkaitan erat dengan latar belakang penyair, misalnya pendidikan, kelas sosial, pengalaman, jenis kelamin, agama, dan lain-lain.

Nada (Tone)
Unsur puisi batin selanjutnya adalah nada. Nada dalam sebuah puisi merupakan sikap seorang penyair terhadap audiensnya, serta berkaitan dengan makna dan rasa.

Melalui nada, penyair dapat menyampaikan sebuah puisi dengan nada menggurui, mendikte, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiensnya. Penyair dapat menyampaikan tema puisi dengan nada yang diinginkannya.

Amanat/Tujuan/Maksud (Intention)
Berikutnya adalah amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengarnya. Amanat bisa berupa ajakan, himbauan, anjuran, atau pelajaran hidup yang dapat diambil dari puisi yang diceritakan.

Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam puisi merupakan cara pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemas. Biasanya setiap penulis cenderung memiliki gaya bahasanya masing-masing.

Gaya bahasa yang paling mudah dilihat melalui majas-majas, seperti metafora, personifikasi, eufemisme, bahkan banyak yang juga yang menggunakan ironi.

Rima atau Irama
Rima atau irama adalah kesamaan nada atau bunyi. Rima bisa ditemui di akhir tiap baris dan bahkan tiap kata dalam baris. Adapun beberapa bentuk rima sebagai berikut.

Onomatope, yaitu tiruan terhadap suatu bunyi. Misalnya ng yang mengandung efek magis.
Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.

Pengulangan kata, yaitu penentuan tinggi-rendah, keras-lemah, panjang-pendek suatu bunyi.

Tipografi
Tipografi adalah bentuk penulisan puisi. Puisi pada umumnya ditemukan dalam bentuk baris, namun ada juga yang disusun dalam bentuk fragmen-fragmen bahkan dalam bentuk yang menyerupai zig-zag, apel, dan model lainnya.

Diksi/Pilihan Kata
Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair dalam mengungkapkan perasaannya ke dalam puisi, sehingga efek yang didapatkan bisa sesuai dengan yang diinginkan. Pemilihan kata pada sebuah puisi berkaitan erat dengan makna yang ingin disampaikan oleh penyair.

Imaji
Imaji adalah daya bayang penyair, di mana penyair sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-kata yang dapat memperjelas apa yang ingin disampaikan oleh penyair, untuk menggugah rasa imajinasi pembaca melalui penginderaan.

Kata Konkret
Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan juga umumnya berbentuk kiasan (imajinatif), misalnya kata salju untuk menjelaskan putih bersih.

Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik dalam sebuah puisi adalah unsur yang ada di luar karya sastra (puisi). Adapun struktur puisi dari unsur ekstrinsik adalah sebagai berikut:

Unsur biografi merupakan latar belakang dari pengarang atau penyair. Latar belakang cukup mempengaruhi dalam pembuatan puisi, misalnya latar belakang pengarang berasal dari keluarga miskin, maka saat ia membuat sebuah puisi akan sangat menyentuh hati para pembaca atau pendengarnya.

Hal tersebut karena pengarang mampu mengesankan latar belakangnya dalam sebuah puisi.

Unsur sosial erat kaitannya dengan kondisi masyarakat ketika sebuah puisi dibuat. Misalnya puisi tersebut dibuat pada masa orde baru menjelang akhir, di mana kondisi masyarakat saat itu sedang sangat kacau dan pemerintahan sedang carut-marut. Sehingga puisi yang dibuat pada masa itu adalah puisi yang mengandung sindiran-sindiran terhadap masyarakat.

Unsur Nilai

Di atas tadi merupakan penjelasan lengkap dari unsur puisi secara lengkap. Sekarang sudah tahu kan apa saja unsur puisi? Semangat belajar!

Topik Menarik