Pentingnya Mengukur Lingkar Kepala Bayi Secara Berkala
Setiap bayi yang baru lahir akan diperiksa secara keseluruhan untuk mendeteksi kesehatannya. Pemeriksaan ini meliputi pengukuran lingkar kepala bayi apa normal apa tidak. Karena melalui lingkar kepala bayi dapat mengindikasikan adanya kelainan atau tidak. Itu kenapa penting bagi para orang tua untuk mengukur lingkar kepala bayi secara berkala hingga usia dua tahun.
Pada awal kehidupan si kecil, tenaga medis atau dokter akan memberikan perhatian khusus pada pertumbuhan kepala anak. Bertambahnya lingkar kepala sesuai usianya menandakan bahwa adanya pertumbuhan otak yang baik dan begitu sebaliknya. Pasalnya, tulang tengkorak buah hati masih akan bertumbuh. Tulang tengkorak ini tumbuh lebih cepat selama empat bulan pertama dibandingkan pada waktu lain dalam kehidupan si kecil.
Pertumbuhan tulang tengkorak pada anak tidak boleh terlalu cepat dan tidak boleh terlalu lambat. Jika pertumbuhan tulang tengkorak terlalu cepat bisa mengindikasikan adanya masalah seperti hidrosefalus atau penumpukan cairan pada otak. Normalnya, lingkar kepala bayi baru lahir sekitar 35 cm dan berubah menjadi 38 cm dalam waktu satu bulan. Pada lingkar kepala anak laki-laki akan lebih besar dibandingkan anak perempuan. Namun, perbedaannya hanya sekitar 1 cm saja. Berikut ini lingkar kepala bayi normal yang wajib diketahui:
Bayi perempuan
Bayi laki-laki
Bila pertumbuhan lingkar kepala bayi dibawah atau bahkan melebihi angka normal bisa mencerminkan adanya pertumbuhan yang tidak normal dan adanya masalah kesehatan. Normal atau tidaknya lingkar kepala bayi ditandai dengan garis kurva berwarna hijau, kuning, merah dan hitam. Menurut IDAI, penting untuk melakukan pengukuran lingkar kepala bayi karena orang tua perlu diwaspadai ketika lingkar kepala anak berada disekitar garis kurva merah dan hitam. Cara mengukur lingkar kepala bayi yang benar adalah menggunakan pita pengukur dan bisa dengan pemindaian sinar X.
(Foto: howtoknow health &wellness)