Tempat Penimbunan Kayu Jadi Kota Satelit Pertama di Indonesia, Kini Spot Gaul Jakarta!
Daerah Kebayoran, Jakarta Selatan, terkenal sebagai kawasan permukiman, perdagangan dan pusat bisnis. Karena SCBD dan Bursa Efek Indonesia berada di wilayah ini. Blok M sebagai sentra perdagangan yang berada di kawasan ini pada tahun 1980-1990-an merupakan daerah hits anak gaul Jakarta.
Kebayoran terbagi menjadi dua wilayah, Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru. Nama Kebayoran berasal dari kata kebayuran yang berarti tempat menimbun kayu bayur karena memang daerah ini dulunya tempat penebangan dan gudang kayu gelondongan.
Kayu bayur memang kayu yang tahan rayap dan biasa digunakan sebagai bahan furnitur dan bahan bangunan. Selain kayu bayur, banyak kayu jenis lain yang ditimbun di tempat ini.
Pada zaman kolonial Belanda, kayu-kayu tersebut ditebang di Kebayoran dan dialirkan secara dihanyutkan ke Batavia melalui Kali Grogol dan Kali Krukut.
Kebayoran di masa kolonial Belanda dipimpin oleh wedana dan merupakan bagian dari kabupaten Meester Cornelis yang wilayah kekuasaannya hingga Ciputat. Pada 1938 silam wilayah ini pernah direncanakan sebagai lapangan terbang internasional namun akhirnya disulap menjadi kota satelit berkonsep kota taman Kebayoran Baru pada 1949.
Areal seluas 730 hektar dirancang oleh H.Moh Soesilo murid Thomas Karsten, arsitek Hindia Belanda yang ikut merancang Bandung, Malang dan Bogor pada masa penjajahan Belanda. Pembuatan Kebayoran Baru berdasarkan tipe dan ukuran perumahan yang dibagi menurut blok (blok A sampai S) dengan fasilitas umum yang lengkap. Nama inilah yang familiar hingga sekarang.
SedangkanKebayoran Lama wilayahnya mencakup Rawa Belong, Palmerah hingga Ciputat dan Lebak Bulus. Di sini berdiri perumahan Pondok Indah, Permata Hijau dan mal-mal besar seperti PIM.
Pada masa kolonial Belanda, Kebayoran belum menjadi bagian dari pemerintahan Batavia. Wilayah pinggiran ini menjadi pemasok sayur mayur dan buah-buahan. Tahun 1883 nama Kebayoran pertama kali tercantum dalam peta dan tahun 1905 diangkat menjadi distrik.
Jejak masa kolonial masih terlihat pada Stasiun Kebayoran yang dibangun pada 1899. Pada sisi barat stasiun masih tampak bangunan jaman Belanda bercat putih abu-abu. Stasiun ini merupakan salah satu tujuan kereta lintas barat sepanjang 841 km melintasi Batavia hingga Anyerkidoel dan Doeri hingga Tangerang.
Dekat stasiun jejak lain masa Belanda adalah Pasar Kebayoran yang ada sebelum 1850 yang merupakan pusat kegiatan warga pinggiran atau pedalaman pada masa itu.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join IDZ Creators dengan klik di sini