Mengenal 4 Upacara Adat Jawa Tengah yang hingga Kini Masih Dilakukan

Mengenal 4 Upacara Adat Jawa Tengah yang hingga Kini Masih Dilakukan

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 17 Juni 2022 - 15:57
share

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak upacara adat Jawa Tengah yang hingga kini masih dilakukan. Beberapa di antara upacara tersebut menjadi tradisi turun-temurun yang disakralkan.

Perlu diketahui, masyarakat Jawa Tengah dikenal dengan keramahtamahannya, atau sopan dalam berbicara dan bertindak. Tak hanya itu saja, terdapat juga upacara adat leluhur yang hingga kini masih dilestarikan serta dijaga keberadaannya.

Upacara adat ini tak hanya dilakukan masyarakat di daerahnya saja, tapi juga di warga perkotaan yang masih memiliki darah Jawa Tengah. Tak tanggung-tanggung, acaranya pun sangat meriah, hingga sejumlah publik figur pun kerap melakukannya.

Lantas, apa saja upacara adat Jawa Tengah yang hingga kini masih dilakukan? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (17/6/2022).

1. Larung Sesaji

Upacara adat Jawa Tengah yang hingga kini masih dilakukan adalah Larung Sesaji. Tradisi masyarakat Jawa Tengah ini, terutama di Kediri dilakukan setiap peringatan Hari Jadi Kota Kediri. Upacara adat ini biasanya berlangsung menjelang siang hari di tepian Sungai Brantas, tepatnya di bawah Jembatan Brawijaya.

Larung Sesaji yaitu menghanyutkan sepotong kepala lembu dan bebek ke Sungai Brantas, kemudian diikuti dengan Labuh Bumi. Sementara, Labuh bumi merupakan tiga tumpukan raksasa yang berisi berbagai macam hasil bumi, umumnya adalah pala kependhem/ polo pendem (berupa umbi-umbian), sayur-sayuran, dan nasi kuning. Sajian di dalam tampah besar ini nantinya akan diperebutkan oleh seluruh masyarakat yang menghadiri upacara adat tersebut.

2. Selamatan

Upacara adat Jawa Tengah yang hingga kini masih dilakukan dan dilestarikan adalah selmatan. Selamatan merupakan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Mereka yang melakukannya akan duduk bersama-sama duduk di emperan tikar, biasanya di depannya disediakan aneka makanan dan minuman. Secara tradisional, kegiatan ini dilakukan sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya, baru saja membangun rumah, panen perkebunan, akikah, dan lainnya. Selamatan juga dilakukan oleh masyarakat Sunda dan Madura.

3. Ruwatan

Ruwatan adalah salah satu bentuk upacara atau ritual penyucian yang hingga saat ini tetap dilestarikan oleh masyarakat Demak, Jawa Tengah. Tradisi ini diberlakukan untuk melestarikan ajaran dari Kanjeng Sunan Kalijaga dan digunakan bagi orang yang Nandang Sukerta atau berada dalam dosa.

Selain itu meruwat bisa diartikan untuk mengatasi, atau menghindari sesuatu kesusahan batin dengan cara mengadakan pertunjukan atau ritual. Secara umum ritual tersebut menggunakan media Wayang Kulit yang mengambil tema atau cerita Murwakala. Istilah Ruwat berasal dari istilah Ngaruati yang memiliki makna menjaga kesialan Dewa Batara.

4. Tingkeban

Upacara adat Jawa Tengah yang hingga kini masih dilakukan lainnya ada Tingkeban. Tingkeban atau mitoni merupakan tradisi turun-menurun. Secara sosial dan budaya, Mitoni menjadi salah satu sarana yang digunakan untuk menghilangkan kecemasan seorang ibu pada saat mengandung jabang bayi.

Upacara ini dilakukan biasanya saat ibu hamil mengandung bayi 7 bulan. Nah salah satu artis yang mengadakan ritual ini, yaitu Nella Kharisma dan Dory Harsa. Menariknya, dalang Ki Manteb Soedharsono ikut berpartisipasi dalam acara spesial mereka dengan mengusap kepala pasangan suami istri itu.

Topik Menarik