Pawang Hujan Hadir di Mandalika, Benarkah Manusia Bisa Mengendalikan Cuaca?
Kehadiran pawang hujan di Sirkuit Mandalika membuat MotoGP 2022 Mandalika semakin menarik perhatian. Tak hanya bagi warga Indonesia melainkan bagi warga dunia yang menyaksikan aksi kearifan lokal tersebut.
Namun, timbul pertanyaan apakah benar manusia bisa mengendalikan cuaca di Bumi?
Dalam beberapa film fiksi, kita disajikan bahwa manusia mampu mengendalikan cuaca satu dunia dengan menggunakan yang namanya satelit. Ambil saja film \'Geostorm\' yang menceritakan manusia menciptakan satelit untuk mencegah terjadinya badai besar.
Dikutip BBC New York , pengendalian cuaca menggunakan satelit memang pernah dilakukan oleh teknologi manusia. Namun, usaha tersebut seringkali terhenti lantaran biaya yang ditanggung sangatlah besar.
Pada 1962 hingga 1983, pemerintah Amerika Serikat menjalankan Proyek Stormfury, yang berupaya melemahkan kekuatan badai dengan menerbangkan pesawat terbang masuk ke pusat badai dan menebar Iodide Perak. Ioddide perak ini akan digunakan sebagai antiseptik yang mampu menghentikan dan menghancurkan struktur penyusun badai.
Namun, teknik tersebut tidak lagi digunakan, ketika terungkap bahwa badai tidak selalu mengandung materi \'air super dingin\', sehingga Iodide Perak tidak akan selalu efektif juga.
Tidak hanya membutuhkan teknologi yang memonitor cuaca, satelit juga harus terus menjaga orbitnya dan mengangkut berbagai peralatan memanipulasi cuaca, yang tentunya tidak ringan dan tidak murah.
Jika konsep yang digunakan satelit tetap dengan memasukkan materi kimia tertentu, mengirim persediaan barang ke satelit juga harus jadi pertimbangan. Dan jelas, untuk melakukan ini, secara ekonomi juga bukanlah hal yang murah.
Manipulasi cuaca bukan cuma berkaitan soal alamiah, melainakn politik yang bisa mengtendensi politik serta merugikan lawna politik. Hal ini tentu saja berkenaan dengan seluruh dunia. Dimana manipulasi cuaca bukan untuk suatu daerah saja melainkan akan memengaruhi cuaca di seluruh dunia.
Alhasil, upaya untuk mengontrol cuaca juga memerlukan skala global. Diperlukan kesepakatan internasional, karena memanipulasi dan meredam badai di satu tempat, bisa mendorong munculnya badai di tempat lain.