Ekonom Senior Sebut Pembentukan Danantara Dukung BUMN Go Global

Ekonom Senior Sebut Pembentukan Danantara Dukung BUMN Go Global

Ekonomi | inews | Kamis, 16 Januari 2025 - 11:36
share

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah tengah membentuk superholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama BP Danantara. Nantinya, Danantara diharapkan mampu menyaingi Temasek asal Singapura.

Ide ini bahkan diaminkan oleh ekonom senior INDEF Didik J Rachbini. Menurutnya, pembentukan Danantara adalah hal yang baik, karena sudah banyak dijalankan oleh negara lain.

"Jadi Danantara itu sebenarnya ide bagus ya. Banyak best practice yang sudah dijalankan di negara-negara lain. Di Singapura maupun di Malaysia ya kan kita sudah tahu, Temasek dan Khazanah," kata dia dalam sesi wawancara, Kamis (16/1/2025).

Menurutnya, Danantara mampu membuat BUMN-BUMN bersaing dengan perusahaan di kancah global lainnya. Meski ia menjelaskan bahwa saat ini sudah banyak BUMN yang mampu bersaing secara global.

"Kalau Danantara sudah dipersiapkan nanti dia akan masuk ke dalam kancah global. Sekarang sebenarnya sudah ada seperti BRI, Mandiri, kan sudah masuk ke dalam perusahaan global. Masuk 500 top perusahaan global. Jadi dengan adanya Danantara nanti akan lebih bagus," tutur dia.

Meski begitu, Didik menjelaskan, hal ini harus dibarengi dengan berbagai persiapan yang matang. Tujuannya, agar BUMN yang dikelola Danantara semakin bagus dan tidak bertabrakan satu dengan lainnya.

Selain itu, ia juga menyoroti bagaimana pentingnya menyelesaikan tarik-ulur masalah politik. Bagaimana tidak, akan banyak pihak-pihak yang menolak adanya Danantara, terutama mereka yang selama ini sudah mendapatkan rente keuntungan.

"Ada banyak yang tidak mau (ada Danantara) karena sekarang sedang menikmati rantai dari unsur-unsur atau elemen-elemen yang nantinya akan ditangani Danantara," ujarnya.

Untuk itu, Didik menegaskan keberadaan Danantara jangan sampai merusak tatanan yang sudah bagus berjalan di BUMN. Ia memberi contoh praktik di perbankan yang sudah sangat ketat dan transparan haru dilanjutkan.

"Jadi sekarang Danantara itu nggak boleh sembrono. Nggak boleh merusak apa yang sudah baik sekarang," kata Didik.

Topik Menarik