Vokasi Jadi Solusi Atasi Pengangguran Gen Z dan Milenial

Vokasi Jadi Solusi Atasi Pengangguran Gen Z dan Milenial

Ekonomi | medan.inews.id | Senin, 23 Desember 2024 - 21:10
share

MEDAN, iNewsMedan.id - Tantangan ketenagakerjaan pada tahun 2025 diperkirakan akan semakin besar, dengan potensi jutaan anggota Generasi Z (Gen-Z) dan Generasi Milenial yang memasuki usia kerja. Saat ini, tercatat sekitar 7,5 juta orang yang menganggur.

Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dan seluruh pemerintah daerah (Pemda) agar para pencari kerja (Pencaker) dapat meningkatkan kompetensi (upskilling) atau memperbaharui kompetensinya (reskilling) dengan memanfaatkan fasilitas dan kapasitas yang tersedia di balai pelatihan vokasi dan produktivitas.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI), Prof. Yassierli, Ph.D, saat membuka "Festival Vokasi 2024" dengan tema "Menyatukan Talenta untuk Membangun Ketenagakerjaan yang Inklusif" di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, Jalan Amal Nomor 9, Kota Medan, pada Senin (23/12/2024).

“Kita punya 53 persen tenaga kerja di sektor informal, dengan pendidikan paling tinggi tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan ini adalah masalah kita. Pemerintah sedang mencoba melakukan berbagai hal, mitigasi, antisipasi, dan beberapa ada yang sifatnya kolaborasi. Pengangguran bukan hanya tanggung jawab kementerian tenaga kerja, tetapi semua. Yang jelas, tugas kami adalah menyiapkan SDM yang siap untuk berkarya, bekerja, makanya kita butuh balai seperti ini,” ujar Yassierli.

Lebih lanjut, dengan kapasitas dan fasilitas yang ada di balai tersebut, diharapkan pemerintah daerah (Pemda) dan berbagai pemangku kepentingan dapat memanfaatkannya dengan melibatkan dunia industri.

“Kapasitas balai kita mendukung, makanya saya mengajak para walikota, balai ini punya fasilitas dan kapasitas. Kita libatkan, industri. Kita buat survei balai vokasi pelatihan, hasilnya itu luar biasa. Pelatihan bisa sampai 1 tahun dan nanti dia lulus dengan kompetensi tertentu. Ayo bantu kami melakukan upskilling (peningkatan kompetensi). Atau bisa manfaatkan fasilitas kami untuk program reskilling (pembaharuan kompetensi). Kalau sudah terjadi kolaborasi, maka bisa kita,” jelas Yassierli.

Yassierli juga berharap para pencari kerja dapat memperoleh profil tenaga kerja terbaik. Menurutnya, hal ini merupakan salah satu pekerjaan rumah yang harus dibereskan oleh pemerintah.

 

“Saya ingin mengajak kita, (bahwa) punya PR besar untuk saving our worker. Kitalah yang harus menentukan profil tenaga kerja ke depan seperti apa, apakah 60 persen masih informal worker, atau kitalah yang menyiapkan pekerja skill worker (tenaga kerja berkompetensi). Kalau kita tidak siapkan, maka siapkan. Kalau tidak, akhirnya pengangguran datang lagi,” terang Yassierli.

Pada saat yang sama, juga dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara enam kepala daerah, yaitu Wali Kota Tanjung Balai, Bupati Deli Serdang, Wali Kota Padangsidimpuan, Wali Kota Pematangsiantar, Bupati Labuhan Batu Selatan, Bupati Tapanuli Selatan, dan Wali Kota Langsa, dengan Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, Faried Abdurahman Nur Yuliono, S.STP MM.

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan kesepahaman bersama antara Kepala BBPVP Medan, Faried Abdurahman Nur Yuliono, S.STP MM, dengan para pimpinan stakeholder, instansi terkait, serta pihak swasta di Sumatera Utara.

Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI (Dirjen Binalavotas Kemnaker), Agung Nur Rohmad, S.T., M.M., dalam laporannya menyampaikan bahwa BBPVP Medan telah menyelenggarakan pelatihan untuk perawat, lansia, dan keeper selama kurang lebih 3 tahun, dengan total peserta yang dilatih sebanyak 216 orang. Dari jumlah tersebut, 76 orang telah bekerja di Jepang, sementara sisanya masih menunggu kesempatan.

"Dan hari ini, peserta pelatihan berbasis kompetensi pada batch ke lima ini yakni 48 orang," ujar Agung Nur Rohmad.

Agung Nur Rohmad menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga telah menyelenggarakan pelatihan pemagangan kompetensi yang diikuti oleh 200 peserta selama kurang lebih lima bulan. Para peserta tersebut kemudian ditempatkan di 38 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor di Sumatera Utara.

“Job Fair ini juga untuk memfasilitasi antara pencari kerja dan pihak pemberi kerja. Pihak perusahaan hari ini 48 perusahaan ikut berpartisipasi dan tujuh  perusahaan menyediakan lowongan kerja khusus bagi penyandang disabilitas. Ini bentuk paritisasi kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan BBVP Medan,” tandas Agung Nur Rohmad.

Topik Menarik