PIP Kemenkeu Dukung Program Pengembangan UMKM Melalui Aspikmas
PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Banyumas (Aspikmas) mendapatkan dukungan dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP), yang merupakan Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). PIP sebagai koordinator pembiayaan ultra mikro (UMi) tidak hanya memberikan pembiayaan modal usaha, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas pendampingan dan pemberdayaan bagi para pelaku usaha ultra mikro.
Bentuk program pemberdayaan antara lain yaitu pelatihan dan pendampingan, promosi usaha (perluasan produk, onboarding marketplace, showcase produk), inkubasi usaha (pendampingan pada aspek legalitas, kualitas produk dan pemasaran), dan pemberdayaan berbasis komunitas.
Hal tersebut diungkapkan saat sesi dialog antara Direktur Hukum dan Manajemen Resiko, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Imaduddin, Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro, Kementerian UMKM Ari Anindya Hartika dan Ketua Umum Aspikmas, Pujianto pada acara pelantikan 652 anggota pengurus Aspikmas Kecamatan se-Kabupaten Banyumas, Kamis (12/12) lalu, di GOR Satria Purwokerto.
“Lebih detil bentuk kerja sama Aspikmas dengan PIP, perlu kita diskusi lebih lanjut ya Mas Puji” ungkap Imaduddin, Direktur Hukum dan Manajemen Resiko PIP, pada sesi dialog.
Imaduddin menilai Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Banyumas (Aspikmas) sangat berkapasitas sebagai mitra PIP dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Banyumas. Pihaknya berkomitmen siap mendukung Aspikmas yang merupakan organisasi induk pengusaha UMKM di Kabupaten Banyumas, yang saat ini memiliki anggota lebih dari 5000 pelaku UMKM.
Sementara menurut Ari Anindya Hartika, Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro, Kementerian UMKM Republik Indonesia, pada sesi dialog yang sama juga memberikan penilaian jika Aspikmas sangat efektif mengorganisasikan kepentingan para pelaku UMKM, sehingga perlu ditiru oleh daerah lain.
”Saya baru pernah menjumpai organisasi UMKM yang terstruktur seperti ini, daerah lain perlu meniru Aspikmas," ucap Ari Anindya.
Wamen BUMN hingga Dirjen Ketenagalistrikan ESDM Jadi Komisaris PLN, Berikut Susunan Terbarunya
Masih dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Aspikmas, Pujianto menyampaikan jika pada Juli 2024 lalu pihaknya telah meluncurkan AspikBank, sebagai upaya untuk membangun sumber permodalan internal bagi seluruh anggota Aspikmas.
Di mana pada awal pendirian, Aspikmas telah mengadvokasi program dana bergulir (danlir) DinnakerkopUKM Kabupaten Banyumas yang sempat mandeg akibat refocusing anggaran, dan kemudian kembali digulirkan program tersebut dengan melibatkan Aspikmas sebagai perekomendasi kelompok penerima manfaat.
Program danlir merupakan pembiayaan modal usaha dengan metode kelompok, tanpa agunan dan bunga ringan. Satu kelompok berjumlah 10-20 orang pelaku UMKM dari satu wilayah kecamatan. "Per kelompok menerima pinjaman modal mulai Rp30 juta hingga Rp100 juta dengan tenor satu sampai dengan dua tahun sesuai kesanggupan kelompok untuk membayar angsuran bulanan," ucap Pujianto.
Hingga tahun ketiga realisasi danlir ini, dari total kelompok penerima manfaat, paling banyak diantaranya merupakan anggota Aspikmas, dengan pembayaran angsuran lancar.
"Hanya saja program ini belum mampu menjangkau seluruh anggota Aspikmas, sebab kuota anggaran pemerintah yang terbatas. Kurang dari 10 persen anggota yang sudah mengakses program tersebut," tambahnya.
Berkaca dari pengalaman tersebut, Pujianto yakin bahwa Aspikmas sangat siap untuk mengelola program pembiayaan bagi anggota.