Pengurus Aspikmas se-Banyumas Dilantik, Deputi Kementerian UMKM: Perlu Dibentuk di Daerah Lain
PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Sebanyak 652 anggota Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Banyumas (Aspikmas) periode 2023-2026 yang ada di 27 Kecamatan dilantik, Kamis (12/12/2024). Pelantikan pengurus organisasi induk pengusaha UMKM di Kabupaten Banyumas pada tahun keempat periode kedua ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para pengurus di 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas.
"Kami juga ingin menunjukkan ke publik, stakeholder terkait bahwa ada Aspikmas, perannya sejauh ini. Bahkan Kabupaten Kota lain melihat dan belajar studi banding ke kami. Maka harapannya ada kepercayaan dari publik yang kemudian kepercayaan itu bisa berubah menjadi kolaborasi program-program untuk teman-teman UKMK," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Banyumas (Aspikmas), Pujianto kepada wartawan, Kamis.
Acara pelantikan pengurus Aspikmas Kecamatan periode 2023-2026 se-Kabupaten Banyumas yang digelar di GOR Satria Purwokerto ini juga dihadiri oleh Pj Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Ari Anindya Hartika dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Eddy S Bramiyanto.
Menurut Pujianto, dengan adanya Asosiasi induk seperti Aspikmas yang menaungi para pengusaha UMKM ini, banyak dampak yang didapatkan para pelaku UMKM di Kabupaten Banyumas. Sebab organisasi ini terus melakukan pengembangan seperti kapasitas usaha dan SDM dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, baik pelatihan pemasaran, keuangan, membuat produk.
"Termasuk memfasilitasi teman-teman dalam membuat legalitas, NIB, IRT, Halal dan sebagainya, hingga akses pembiayaan dengan pihak pihak terkait," ujarnya.
Selanjutnya, melalui Aspikmas ini, pengusaha UMKM di Kabupaten Banyumas juga bergerak bersama untuk melakukan promosi dan pemasaran, yang harapannya kedepannya dapat menstimulan penyerapan produk pengusaha UMKM. Salah satu programnya seperti menyelenggarakan Sunday Morning, Festival Jumat pagi, bazar-bazar di beberapa Kecamatan lain.
Deretan Menteri Jokowi dari Basuki hingga Zulhas Terima Uang Pensiun dari Taspen, Siapa Saja?
"Tentu yang kami edukasi dari circle terkecil, melalui pelatihan-pelatihan tadi, harapannya itu bisa merubah paradigma dan bisa menjaga kualitas. Dengan berjejaring akhirnya mereka bisa saling belajar, bisa saling melihat, itu bisa menjadi saling memberikan masukkan satu dengan yang lain, itu pelan-pelan akan meningkatkan kualitas mereka," ucapnya.
Dengan beragam upaya yang dilakukan Aspikmas untuk menyatukan para pelaku UMKM yang sebelumnya bergerak secara individu tanpa adanya Asosiasi, kini Aspikmas pada tahun kedua bahkan telah mendapatkan penghargaan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Aspikmas menjadi tempat studi banding Pemkab dan Pemkot Tegal hingga diundang ketujuh Kabupaten Kota di Solo Raya dan membagikan pengalamannya dalam membentuk Asosiasi induk untuk UMKM.
"Sebenarnya impactnya full, di tahun kedua kita dapat penghargaan dari BI Jateng, di program tahunan Bank Indonesia sebagai mitra strategis terkolaboratif dalam mendukung upaya pertumbuhan ekonomi. Contoh sederhana saja yang mereka (UMKM) tadinya bergerak sendiri seperti itu, dengan berjajaring akhirnya dikenal lintas Desa, dikenal lintas Kecamatan, lintas Kabupaten, bahkan lintas Provinsi," jelasnya.
Menurut, Pj Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar mengatakan jika pihaknya yakin jika UMKM di Kabupaten Banyumas akan selalu berkembang dengan melihat gerakan yang luar biasa dari Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Banyumas (Aspikmas). Terlebih, Banyumas memiliki kondisi geografis, SDM hingga peran pemerintah yang luar biasa, termasuk beragam produk UMKM seperti fashion, food dan jasa yang berkaitan dengan kepariwisataan.
"Purwokerto ini adalah kota pendidikan dan kota pariwisata, tentunya UMKM ini nanti bisa meningkat seiring dengan adanya kebijakan pemerintah yang pro kepada UMKM dan pro kepada kepariwisataan," ujarnya.
Iwanuddin berharap kedepannya UMKM di Kabupaten Banyumas ini dapat naik tingkat dan bersinergi dengan hotel-hotel, sehingga produk UMKM di Banyumas tidak hanya di pajang, tetapi juga dapat masuk hingga di kamar-kamar hotel.
"Sehingga mereka bisa tahu kualitas produk yang dibuat oleh UMKM kita sangat luar biasa. Kita harus sinergi antara Pemerintah Banyumas, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah pusat, dan hari ini kita berkolaborasi untuk peningkatan UMKM di Banyumas ini," jelasnya.
Menurutnya, pentingnya pentingnya peran pemerintah untuk berkolaborasi meningkatkan kualitas SDM, literasi dan pemasaran UMKM di Kabupaten Banyumas, sehingga konsumen akan tahu jika hasil produk tersebut nantinya tidak hanya dapat dijual di Banyumas saja, tetapi dapat merambah hingga ke daerah lain.
"UMKM tidak usah dikasihani, tapi UMKM disayangi, untuk apa? Untuk ditingkatkan semuanya, butuh pembiayaan kita pikirkan pembiayaan, butuh suatu kualitas yang baik kita lakukan dengan pembinaan, pemasaran kita gaungkan ke mana mana," ujarnya.
Sementara menurut Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Ari Anindya Hartika dalam kesempatan tersebut mengungkapkan jika pihaknya sangat mengapresiasi Aspikmas yang mewadahi para pengusaha UMKM agar dapat terorganisir dan mudah untuk diberikan penguatan, pelatihan, fasilitasi dan lain sebagainya.
Dengan pengukuhan pengurus hingga tingkat kecamatan ini, menurutnya akan sangat membantu mengkoordinasikan keberadaan para pengusaha mikro, khususnya di Kabupaten Banyumas, agar dapat lebih meningkatkan kapasitasnya, baik kapasitas usaha, produksi dan sumber daya manusianya. "Saya kira ini sentuhan yang positif yang mungkin perlu dikembangkan ataupun dibentuk di daerah lain," ucapnya.
Hal ini menurutnya sejalan dengan keinginan pemerintah khususnya Kementerian UMKM untuk dapat menaikelaskan pelaku UMKM dari mikro agar naik kelas menjadi pengusaha kecil. Terlebih berdasarkan pendataan melalui SIDT (sistem informasi data tunggal) setidaknya terdapat sekitar 14 juta pelaku UMKM yang levelnya terus naik.