Harga Bitcoin Tembus Rekor 100.000 Dolar AS, Ini Pendorongnya

Harga Bitcoin Tembus Rekor 100.000 Dolar AS, Ini Pendorongnya

Ekonomi | inews | Kamis, 5 Desember 2024 - 14:19
share

JAKARTA, iNews.id - Harga bitcoin menembus rekor tertingginya di 100.000 dolar AS pada hari Kamis (5/12/2024). Sementara itu, pasar saham Asia menguat setelah indeks Wall Street mencatat rekor tertinggi karena meningkatnya keyakinan investor pada pemotongan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.

Melansir Reuters, bitcoin menyentuh angka 100.000 dolar AS pada pagi waktu Asia dan sempat bertengger di level 103.400 dolar AS.

Kepala Penelitian Aset Digital Global Standard Chartered, Geoff Kendrick menuturkan, kenaikan harga bitcoin ini karena industri mata uang kripto telah menjadi institusional tahun ini. 

"Dan sebagian besar adalah arus masuk ETF," ucap Kendrick.

Indeks S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones juga mencatat rekor tertinggi pada perdagangan semalam waktu setempat.

Selama satu setengah minggu terakhir, pasar telah memperkirakan penurunan suku bunga AS tambahan untuk tahun 2025 dan peluang tersirat penurunan pada bulan Desember telah meningkat menjadi sekitar 75 persen.

Sementara, Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen karena penjualan di Hong Kong mengimbangi kenaikan di Australia dan Jepang. Nikkei Jepang menyentuh level tertinggi tiga minggu dan terakhir naik sekitar 0,4 persen. Hang Seng Hong Kong turun sekitar 1,1 persen.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell belum lama ini memberikan gambaran bahwa ekonomi AS dalam kondisi baik, tetapi tidak benar-benar menolak harga pasar untuk pemotongan suku bunga.

Awal minggu ini, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan bahwa dia condong kepada pilihan pemangkasan suku bunga pada akhir Desember. 

Angka penjualan ritel Eropa dan pesanan pabrik Jerman akan dirilis pada hari ini, meskipun fokus minggu ini adalah pada data ketenagakerjaan AS pada hari Jumat di mana pembacaan yang kuat dapat membalikkan pergerakan pasar obligasi.

Dalam perdagangan komoditas, ekspektasi yang masih ada terhadap stimulus China mendukung harga bijih besi, sementara minyak naik tipis menjelang pertemuan OPEC+ di kemudian hari.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ kemungkinan akan memperpanjang putaran terbaru pemotongan produksi minyak, menurut seorang sumber. Minyak mentah Brent berjangka naik dua sen menjadi 72,33 dolar AS per barel, sementara harga emas stabil pada 2.649 dolar AS per ons.

Topik Menarik