Bank Mandiri Taspen Gelar Program Mantapreneur Naik Kelas di Bandung
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Eliana Trisnawati menjadi salah satu dari sekian banyaknya wirausahawan yang meraih kesuksesan meski sudah memasuki masa pensiunan.
Eliana sendiri merupakan seorang nasabah Bank Mandiri Taspen yang juga pemilik Dahlia Batik Genturan, salah satu produsen batik asal Cianjur yang tidak hanya berbisnis batik, akan tetapi ikut serta dalam upaya pelestarian karya budaya.
“Motif lampu genturan saya aplikasikan ke dalam batik dan alhamdulillah produk ini sudah dikenal hingga luar negeri,” ucap Eliana.
Bahkan, produk batik Eliana ini telah diterima sebagai salah satu produk unggulan untuk wisata edukasi di Cianjur dan telah dipasarkan hingga ke Myanmar.
Sementara itu, PT Bank Mandiri Taspen kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan wirausaha di Indonesia melalui program Mantapreneur Naik Kelas.
Program ini merupakan bagian dari upaya Bank Mandiri Taspen untuk memberdayakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas usahanya.
"Melalui program Mantapreneur Naik Kelas, kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam memajukan UMKM di Indonesia. Bandung dipilih sebagai salah satu kota pelaksanaan karena potensinya yang besar dalam sektor UMKM," ucap Division Head Corporate Secretary & Legal PT Bank Mandiri Taspen, Errinto S.P Pardede di Kimaya Hotel Braga, Kota Bandung, Kamis (28/11/2024).
"Kami berharap program ini dapat memberikan inspirasi dan solusi bagi pelaku usaha dalam menghadapi tantangan bisnis," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis PT Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama mengatakan program ini mengangkat tema 'Meningkatkan Kapabilitas UMKM untuk Bertumbuh dan Berdaya Saing'.
“Kegiatan hari ini adalah kegiatan Mantapreneur Naik Kelas. Mantapreneur Naik Kelas ini kita tujukan untuk nasabah-nasabah Bank Mandiri Taspen yang ingin mempunyai usaha sendiri, yang punya niat untuk lebih produktif, kemudian yang kami pandang bisa menjadi influencer dan duta bagi Bank Mandiri Taspen,” katanya.
Rapat Perdana Bersama Menaker, Komisi IX DPR RI Singgung Soal Syarat Batas Usia Pelamar Kerja
Maswar memandang bahwa para pensiunan memiliki minat enterpreneur sejak dahulu aktif bekerja. Hanya saja, karena keterbatasan waktu, akhitnya bisa terlaksana saat mereka purna tugas.
“Jadi para pensiunan ini kami anggap naik kelas, apabila mereka itu yang sebelumnya hanya punya kredit di Bank Mandiri Taspen, sekarang mereka itu juga punya usaha,” imbuhnya.
Maswar mengatakan, pensiunan ASN dan TNI/Polri di Indonesia kurang lebih 5 juta orang. Sehingga diharapkan para pensiunan ini bisa menjadi pelaku usaha.
“Kita kepengen para pensiunan-pensiunan ini tetap produktif di hari tuanya, oleh karena itu Bank Mandiri Taspen menyediakan pelatihan-pelatihan gratis atau yang kami bilang Booth Camp seperti yang ada di Bandung saat ini,” ungkapnya.
Maswar mengklaim, tidak sedikit para pensiunan yang sudah didorong untuk menjadi wirausaha ini sukses menapaki usahanya.
“Kita tentu bahagia dan mengharapkan Mantapreneur yang sukses ini bisa menularkan ide-idenya kepada para pensiunan lainnya,” ujarnya.
Maswar mengakui, lebih dari 20 persen pensiunan ini minat untuk memiliki usaha usai purna tugas. Sehingga ia mendorong pembiayaan produktif, tidak hanya mendorong pembiayaan konsumtif saja.
Hingga sejauh ini, kata Maswar, sudah lebih dari Rp43 triliun disalurkan untuk pembiayaan produktif.
“Tahun ini mudah-mudahan tutup tahun dengan total sekitar Rp10,5 triliunan,” tandasnya.