Duh! Ada Penipuan Penunjukan Komisaris BUMN, Begini Modusnya

Duh! Ada Penipuan Penunjukan Komisaris BUMN, Begini Modusnya

Ekonomi | inews | Kamis, 28 November 2024 - 16:25
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan adanya tindakan penipuan yang dilakukan oknum tertentu. Hal itu dilakukan dengan menunjuk seseorang menjadi komisaris di perusahaan pelat merah dan anak-cucu usaha perseroan.

Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, pihaknya menemukan sejumlah penipuan yang mengatasnamakan Menteri BUMN Erick Thohir dan tiga Wakil Menteri BUMN. 

Para oknum tak bertanggung jawab tersebut, kata Arya, membuat surat palsu seakan-akan ada penunjukan seseorang menjadi komisaris di BUMN hingga anak-cucu perseroan. 

“Kami menemukan beberapa penipuan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab yang membuat surat palsu seakan-akan menunjuk seseorang menjadi komisaris baik di BUMN maupun anak dan cucu usahanya BUMN,” ucap Arya kepada wartawan, Kamis (28/11/2024).

“Surat-surat palsu yang mengatasnamakan menteri dan wakil menteri BUMN untuk penunjukan komisaris ataupun jabatan lain di lingkungan BUMN,” tutur dia.

Untuk itu, masyarakat atau orang yang menerima surat seolah-olah bakal diangkat menjadi bos perusahaan diminta untuk melaporkan hal itu kepada Kementerian BUMN.

Sebab, penunjukan jabatan komisaris, direksi, atau jabatan lainnya di lingkungan perseroan negara akan disampaikan dan dipanggil terlebih dahulu oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham.

Arya menegaskan, jika seseorang tidak mendapat panggilan resmi dari Kementerian BUMN, maka surat atau dokumen yang diperoleh dan terindikasi penipuan harus dilaporkan ke pihak kepolisian. 

“Kementerian BUMN tidak menghubungi secara resmi harus menolak ataupun jangan mudah percaya karena ini kami lihat ada indikasi usaha-usaha untuk menipu orang lain gitu,” kata dia. 

“Kami harapkan masyarakat ataupun orang-orang yang diberikan seakan-akan surat penunjukan harus berhati-hati karena biasanya surat penunjukan atau apapun namanya itu pasti dihubungi oleh Kementerian BUMN,” lanjut Arya.

Topik Menarik