Harga Minyak Mentah Naik 6 Persen dalam Sepekan usai Rusia Tingkatkan Serangan ke Ukraina
JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah naik sekitar 6 persen dalam sepekan sekaligus jadi level tertinggi sejak 7 November. Kenaikan ini karena Rusia meningkatkan serangannya ke Ukraina usai Inggris dan Amerika Serikat mengizinkan Kyiv untuk menyerang lebih dalam ke Rusia dengan rudal mereka.
Melansir Reuters , pada perdagangan akhir pekan, Jumat (22/11/2024), harga minyak mentah ditutup naik 1 persen. Minyak berjangka Brent meningkat 1,3 persen menjadi 75,17 dolar AS per barel, dan West Texas Intermediate (WTI) AS melesat 1,6 persen menjadi 71,24 dolar AS per barel.
"Eskalasi Rusia-Ukraina telah meningkatkan ketegangan geopolitik melampaui level yang terlihat selama konflik selama setahun antara Israel dan militan yang didukung Iran," kata Analis Saxo Bank, Ole Hansen dikutip, Minggu (24/11/2024).
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pihaknya akan terus menguji rudal hipersonik Oreshnik barunya dalam pertempuran dan memiliki stok yang siap digunakan.
Rusia menembakkan rudal tersebut ke Ukraina, didorong oleh penggunaan rudal balistik AS dan rudal jelajah Inggris untuk menyerang Rusia.
Analis PVM John Evans menyebut, pelaku pasar mengkhawatirkan kerusakan yang tidak disengaja pada bagian produksi minyak, gas, dan penyulingan imbas peningkatan ketegangan tersebut.
"(Ini) tidak hanya menyebabkan kerusakan jangka panjang tetapi juga mempercepat spiral perang," tuturnya.
Sementara itu, AS memberlakukan sanksi baru pada Gazprombank Rusia saat Presiden Joe Biden meningkatkan tindakan untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina sebelum dia meninggalkan jabatannya pada 20 Januari.
Kremlin mengatakan sanksi baru AS tersebut merupakan upaya Washington untuk menghalangi ekspor gas Rusia. Namun, negara tersebut mengklaim akan mendapatkan solusinya.
China, importir minyak terbesar di dunia, mengumumkan langkah-langkah kebijakan minggu ini untuk meningkatkan perdagangan, termasuk dukungan untuk impor produk energi, di tengah kekhawatiran atas ancaman Presiden terpilih AS Donald Trump untuk mengenakan tarif.
Impor minyak mentah China diperkirakan akan pulih pada bulan November, menurut analis, pedagang, dan data pelacakan kapal.
Impor minyak juga meningkat di India, importir minyak terbesar ketiga di dunia, karena konsumsi domestik meningkat, menurut data pemerintah.