Harga Minyak Mentah Diprediksi Melemah usai Serangan Terbaru Israel ke Iran
SINGAPURA, iNews.id - Harga minyak mentah diprediksi melemah pada perdagangan yang dimulai hari ini, Senin (28/10/2024). Ini setelah serangan balasan Israel terhadap Iran pada akhir pekan tidak menyasar infrastruktur minyak serta nuklir Teheran dan tidak mengganggu pasokan energi,
Harga minyak mentah berjangka Brent dan West Texas Intermediate AS naik 4 persen pada perdagangan minggu lalu setelah pasar memperhitungkan ketidakpastian seputar sejauh mana respons Israel terhadap serangan rudal Iran dan Pemilu AS bulan depan.
Kepala Peneliti di Onyx, Harry Tchilinguirian menuturkan, kini pasar dapat bernapas lega karena hal yang dikhawatirkan terkait respons Israel terhadap Iran telah teratasi.
"Israel menyerang setelah kepergian Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dan pemerintah AS tidak dapat mengharapkan hasil yang lebih baik dengan pemilihan umum AS yang kurang dari dua minggu lagi," kata Tchilinguirian dilansir dari Reuters.
Daftar Harga BBM Pertamina 28 Oktober 2024 di Seluruh Indonesia dari Jenis Pertalite-Pertamax
Tchilinguirian memperkirakan premi risiko geopolitik yang telah dibangun dalam harga minyak akan menurun dengan cepat dengan Brent kembali menuju 74-75 dolar AS per barel.
Sementara, Analis Pasar IG di Sydney, Tony Sycamore menyebut serangan Israel yang tidak menyasar infrastruktur minyak dan laporan bahwa Iran tidak akan menanggapi serangan itu menghilangkan unsur ketidakpastian di pasar.
"Sangat mungkin kita melihat reaksi seperti 'beli rumor, jual fakta' ketika pasar berjangka minyak mentah dibuka kembali besok," ucapnya.
Analis komoditas UBS Giovanni Staunovo juga memperkirakan harga minyak akan tertekan pada hari Senin karena respons Israel terhadap serangan Iran tampaknya terbatas.
"Namun, saya perkirakan reaksi penurunan tersebut hanya bersifat sementara, karena saya yakin pasar tidak memperhitungkan premi risiko yang besar," tuturnya.