Dilema Gen Z Sulit Beli Rumah: Rumah Mahal dan Tabungan Tak Ada

Dilema Gen Z Sulit Beli Rumah: Rumah Mahal dan Tabungan Tak Ada

Ekonomi | inews | Sabtu, 26 Oktober 2024 - 18:36
share

JAKARTA, iNews.id - Gen Z diramal akan sulit memiliki rumah di masa mendatang. Hal itu dikarenakan banyaknya tekanan yang dialami para generasi kelahiran 1997-2012 ini, misalnya biaya tempat tinggal yang tinggi hingga pengeluaran yang membengkak.

Menurut Ketua Program Studi Manajemen Universitas Paramadina, Adrian Wijanarko gen Z memiliki tekanan internal tersendiri di mana banyak kasus menjadi tertekan. Hal itu dikarenakan situasi orang tua telah pensiun, sementara harus juga memikirkan biaya kuliah adiknya.

“Dari sisi tekanan sosial/eksternal, gen Z apalagi setelah Covid-19, gen Z merasa nasib mereka ke depan menjadi sangat suram, akibat kecemasan/tekanan ekonomi, ketidakpastian ekonomi global juga menambah sumber kecemasan gen Z,” ucapnya dalam diskusi yang diadakan oleh Universitas Paramadina dengan tema ‘Gen-Z & Work Ethic Problem’ pada Jumat (25/10/2024). 

Bahkan, gen Z dinilai memiliki literasi keuangan yang kurang baik, sehingga mereka kerepotan dalam pengelolaan keuangan pribadi. Ia juga menekankan regulasi/kebijakan pemerintah dalam hal pengadaan perumahan bagi gen Z merupakan sebuah persoalan tersendiri.

“Harga rumah sudah terlalu mahal, sementara tabungan gen Z mau tak mau kerap terpakai untuk menutupi kebutuhan keluarganya,” tutur dia.

Berdasarkan hasil riset mengenai gen Z bersama Continuum, 62 persen Gen Z mementingkan ‘pengakuan’ atas harga dirinya dalam mencari pekerjaan, misalnya untuk soal gaji/kompensasi. Dalam lingkungan semisal dalam hubungan personal jika tidak cocok dengan value perusahaan, mungkin dia akan keluar.

Selain itu, ketidakpastian ekonomi global juga menyebabkan tekanan akibat ketersediaan lapangan kerja yang semakin sulit. Bahkan, kecocokan dengan atasan dan rekan kerja dan culture juga turut berpengaruh.  

“Gen Z menginginkan pekerjaan yang shortterm maka shortwin atau kecepatan kompensasi setelah proyek berhasil dikerjakan. Pola pengupahan juga harus disesuaikan, karena Gen Z juga ingin memilih sendiri pilihan-pilihan benefit semisal tunjangan kendaraan, komunikasi dan lain sebagainya” ucap Adrian.

Topik Menarik