Saham Waskita Karya Masih Disuspensi, Begini Penjelasan Manajemen

Saham Waskita Karya Masih Disuspensi, Begini Penjelasan Manajemen

Ekonomi | inews | Selasa, 26 November 2024 - 14:38
share

JAKARTA, iNews.id - Manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus mendorong upaya restrukturisasi, khususnya terhadap para investor pemegang obligasi. Hal ini menjadi langkah krusial dengan harapan dapat membuka suspensi saham berkode WSKT yang telah berlangsung lebih dari satu tahun lamanya.

Saat ini tinggal selangkah lagi gembok WSKT agar dibuka, apabila perusahaan mendapatkan izin dari para pemegang Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 atas skema restukturisasi yang ditawarkan

Diketahui, surat utang berkode WSKT03BCN4 itu bernilai pokok Rp1,36 triliun, dengan tingkat bunga 9,75 persen per tahun. Statusnya sudah jatuh tempo, dengan peringkat default dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Sebagai pengingat, kesepakatan dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) atas Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 masih belum mendapat persetujuan. Negosiasi terus dilakukan, meskipun masih menemui ganjalan, khususnya dari pemegang utama obligasi. 

“Masih belum ada kesepakatan dengan anchor board holder, Jadi pemegang obligasi terbesar di seri itu,” ujar Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho dalam paparan publik di Gedung Waskita Karya Heritage, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Hanugroho memastikan pihaknya intensif berkomunikasi dengan kondisi perusahaan saat ini, terutama dalam menjaga skema yang telah disepakati pada restrukturisasi atas seri sebelumnya.

Sebagai catatan, sebelumnya WSKT telah mendapat restu atas seri obligasi lainnya seperti Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Seri B (WSKT03BCN3), hingga Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 (WSKT04CN1).

“Artinya kita tidak boleh melakukan berbeda structure dengan seri yang lain. Jadi itu perhatian kami,” tuturnya.

Secara umum pemegang obligasi minoritas, ungkap Hanugroho telah menyepakati skema restru yang ditawarkan. Pekerjaan rumah kini tertuju pada pemegang obligasi mayoritas.

“Nah ini juga tentunya pemegang saham obligasi terbesar ini ya harapan kami, tetap harapan kami harapannya mereka menyetujui itu,” katanya.

Pada bulan Desember, manajemen WSKT kembali akan mengelar RUPO pada Kamis 12 Desember 2024 dengan berharap mendapat kesepakatan baru. Apakah pembukaan suspensi akan menjadi kado natal bagi Waskita? Hanya pemegang obligasi jawabannya.

“Jadi kita lihat nanti sampai pada RUPO yang akan datang,” ucapnya.

Topik Menarik