Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp15.503 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp15.503 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Ekonomi | inews | Senin, 21 Oktober 2024 - 16:06
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (21/10/2024). Rupiah terkoreksi 22 poin atau 0,15 persen ke level Rp15.503 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.481 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, sentimen pelemahan rupiah selain dari kabinet gemuk Presiden RI Prabowo Subianto adalah peluang calon presiden dari Partai Republik Donald Trump untuk kembali ke Gedung Putih tampaknya meningkat.

"Seruan itu muncul karena pemilihan umum AS, yang tinggal dua minggu lagi, masih terlalu dekat untuk diprediksi, meskipun Trump telah memperoleh dukungan dalam beberapa minggu terakhir dan sekarang memiliki keunggulan tipis atas Wakil Presiden Kamala Harris dalam beberapa jajak pendapat," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (21/10/2024).

Selain itu, Konflik Timur Tengah tetap menjadi fokus, meningkat selama akhir pekan karena Israel terus melancarkan serangannya terhadap Hamas dan Hizbullah, masing-masing di Gaza dan Lebanon. Israel juga mengatakan berencana untuk menyerang lokasi-lokasi di Beirut yang terkait dengan keuangan Hizbullah.

Lalu, Bank Rakyat China memangkas suku bunga acuan pinjaman sedikit lebih dari yang diharapkan. Pemotongan LPR terjadi di tengah serangkaian langkah stimulus dari Beijing, dan sebagian besar diharapkan oleh pasar.

Beijing selama bulan lalu meluncurkan putaran langkah stimulus paling agresifnya, dengan mengibaratkan langkah moneter dan fiskal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dari sentimen internal, susunan kabinet Prabowo-Gibran sudah diumumkan. Nama-nama lama masih bertebaran, khususnya di tim ekonomi. Ada yang menyebut susunan Kabinet Merah Putih masih 'berbau' Jokowi.

Adanya perwakilan partai, profesional dan para pendukung pemenangan Prabowo-Gibran. Juga, banyak nama-nama yang sebelumnya duduk di Kabinet Jokowi-Maruf.

Namun yang pasti jumlah kabinet yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto gemuk dan cenderung 'obesitas'. Nama-nama susunan kabinet yang sudah di umumkan merupakan aksi balas budi, yang selama ini sudah habis-habisan membela Prabowo-Gibran saat pemilihan presiden sebelumnya. Aksi balas budi ini yang membuat pasar merespon negatif.

Bahkan, jumlah Kabinet Merah Putih ini terbanyak di Asia Pasifik, bahkan bisa jadi terbanyak di dunia dengan jumlah menteri dan wakil menteri mencapai 105. Sedangkan rata-rata jumlah menteri di Negara Asia Pasifik sebanyak 22 menteri saja.

Namun, di luar kabinet yang sudah diumumkan oleh Presiden Prabowo, masih ada beberapa partai politik pendukung (Partai Nasdem, PKS dan PDIP) yang belum mendapatkan jatah jabatan menteri.

"Pasar memperkirakan, banyak Menteri atau wamen yang kemungkinan tidak akan berumur panjang/ reshuffle sampai 5 tahun, karena masih banyak calon Menteri dan wamen yang mengantri dari partai politik pendukung," tuturnya.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.490-Rp15.580 per dolar AS.

Topik Menarik