Peringatan Hari Pangan Sedunia 2024: Kepala NFA Arief Prasetyo Adi Soroti Potensi Sorgum
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2024, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, menekankan pentingnya memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Salah satu strategi utama yang diusung adalah pengembangan sorgum sebagai sumber karbohidrat alternatif yang lebih berkelanjutan dan bernilai gizi tinggi.
Dalam pidatonya di acara diskusi bertema "Sorgum: Sumber Pertumbuhan Baru untuk Ketahanan Pangan," Arief menyampaikan bahwa tema HPS tahun ini, "Hak Atas Pangan untuk Kehidupan yang Lebih Baik," sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia. Meskipun terdapat hambatan geografis dan demografis, Indonesia memiliki kekayaan hayati yang luas, sehingga terdapat peluang besar untuk memanfaatkan sumber pangan lokal seperti sorgum.
"Indonesia memiliki biodiversitas terbesar kedua di dunia, yang merupakan modal besar bagi kita untuk mendiversifikasi sumber pangan," ujar Arief. "Sorgum sangat cocok ditanam di wilayah Indonesia Timur yang kekurangan air dan memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan beras. Ini adalah solusi cerdas untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kualitas gizi masyarakat."
Dalam keterangannya, Rabu (15/10/2024) Arief menjelaskan bahwa sorgum memiliki keunggulan gizi, dengan kandungan energi, protein, dan serat yang lebih tinggi dibandingkan beras dan gandum. Selain itu, sorgum lebih mudah dicerna, sehingga cocok untuk penderita obesitas, diabetes, dan mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat.
"Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan dan keterjangkauan, tetapi juga kualitas gizi. Sorgum bisa menjadi bagian dari solusinya. Oleh karena itu, Badan Pangan Nasional berkomitmen untuk terus mengampanyekan konsumsi sorgum dan mendukung daerah-daerah yang potensial dalam membudidayakannya," tambahnya.
Selain membahas sorgum, Arief juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga di tingkat petani dan peternak sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan berbasis kemandirian dan kedaulatan pangan. Ia menjelaskan bahwa menjaga harga yang layak bagi petani adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan produksi pangan dalam negeri.
Di tengah tantangan perubahan iklim seperti El Nino yang mempengaruhi produksi padi, Arief tetap optimis bahwa Indonesia mampu menjaga ketahanan pangan dengan memaksimalkan produksi lokal dan menjaga stabilitas harga pangan.
"Walaupun beberapa negara mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan pangannya, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencukupi kebutuhan dari produksi dalam negeri. Ini adalah kekuatan yang harus kita jaga dan tingkatkan," ujarnya.
Peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini menjadi momen penting untuk merefleksikan tantangan dan peluang besar yang dimiliki Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan berkelanjutan. Dengan kekayaan biodiversitas dan kebijakan yang mendukung, masa depan ketahanan pangan Indonesia terlihat menjanjikan.