RI akan Gandeng China Buat Tanggul Laut dari Banten-Ancol, Uang dari Mana?

RI akan Gandeng China Buat Tanggul Laut dari Banten-Ancol, Uang dari Mana?

Ekonomi | inews | Kamis, 26 September 2024 - 11:21
share

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah berencana membangun
pemecah gelombang (breakwaters) dan berbagai macam struktur tanggul laut (sea dikes) dari Banten hingga Ancol. Saat ini, peluang kerja sama tengah dijajaki dengan Nanjing Hydraulic Research Institute (NHRI) di China.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan NHRI akan mereview data dan mengkaji basic design yang sudah tersedia yang disusun oleh tim ahli Korea Selatan, Belanda dan tim PUPR terkait rencana pembangunan tanggul laut dari Banten - Ancol.

Menurutnya model fisik sea dikes akan dibuat dengwn memanfaatkan laboratorium Sumberdaya Air di Bandung dan laboratorium Pantai di Bali Utara. Lalu, untuk biaya pembangunannya menggunakan pinjaman.

“Hal ini merupakan transfer of knowledge dari Tiongkok ke Indonesia. Adapun rencana pembiayaan akan menggunakan skema loan," ujar Basuki.

Ini keunggulan teknologi asal China untuk tanggul laut. Klik halaman selanjutnya>>>

Breakwaters tradisional biasanya terbuat dari batu pecah yang dihasilkan dari peledakan gunung, memerlukan waktu lama untuk dibangun dan rentan terhadap kerusakan akibat badai. NHRI mengembangkan inovasi baru berupa breakwaters berbentuk caisson, desain atas menyerupai angka delapan dan bagian bawah elips, yang akan ditanam dalam tanah cukup dalam. 

Inovasi ini sudah diterapkan di Provinsi Jiangsu, Tiongkok, sepanjang 27 km. Inovasi baru ini lebih berat dan tahan terhadap gelombang, memungkinkan waktu konstruksi tiga kali lebih cepat dan penghematan biaya hingga 30 persen. Selain itu, struktur ini juga dapat digunakan untuk revetment sungai dan sedang dikembangkan untuk kincir angin.

Perekayasa Ahli Utama Kementerian PUPR Arie Setiadi mengatakan bahwa Pantai Utara Jawa menghadapi ancaman tenggelamnya area pesisir dengan laju penurunan tanah 15-16 cm per tahun dan masalah tanah lunak yang signifikan.

"Saat ini echosounding dilakukan untuk mengumpulkan data batimetri dan investigasi tanah dalam perancangan sea dikes sepanjang 22 km dari Bekasi ke Tangerang," ujar dia.

"Proyek ini dirancang secara terintegrasi dengan tanggul laut yang berfungsi ganda sebagai jalan raya untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, dan sebagai bendungan estuari untuk menjadi tampungan air tawar. Namun demikian, perlu perbaikan sanitasi masyarakat terlebih dahulu, karena ada 13 sungai yang bermuara di area tersebut, agar tanggul tidak menjadi septic tank," kata Arie.

Topik Menarik