Menhub Beberkan Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Ini Kota yang bakal Dilalui

Menhub Beberkan Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Ini Kota yang bakal Dilalui

Ekonomi | inews | Jum'at, 20 September 2024 - 21:40
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membeberkan rencana pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Ditargetkan proyek tersebut dikerjakan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

Budi Karya menuturkan, pihaknya telah membuat kajian kasar terkait perlintasan yang potensial untuk digunakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Seperti jalur yang akan dibangun berada di atas atau elevated di sisi Jalan tol Trans Jawa, atau opsi lainnya terintegrasi dengan jalur kereta api eksisting.

"Mungkin kita akan menggunakan jalur kereta api atau jalan tol sebagai jalur Jakarta-Surabaya, sehingga tidak terlalu banyak dana untuk pembebasan lahan," ujar Budi Karya saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Budi Karya menambahkan, setidaknya ada tiga opsi pemilihan jalur untuk membangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, yaitu jalur utara, tengah, atau selatan. Akan tetapi opsi menggunakan jalur selatan jauh dari target karena dinilai punya beban konstruksi yang lebih besar.

Hal ini dikatakan karena jalur selatan Jawa mayoritas perbukitan. Sehingga, memang dinilai cukup sulit untuk dilakukan kegiatan konstruksi dan berimbas pada cost yang lebih besar.

Dia mengatakan, jalur Kereta Cepat Jakarta-Surabaya sisi utara kemungkinan akan melewati beberapa kota, di antaranya Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya. Sedangkan, jika dibangun jalur tengah, tidak melewati Semarang, melainkan Purwokerto.

"Akan tetapi tetap rencana pembangunan itu tergantung studi yang dilakukan juga. Ada juga studi lewat selatan, tapi itu lokasinya bergunung, sehingga akan lebih mahal biayanya," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Budi Karya mengaku proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya memang memerlukan investasi yang tidak murah. Sehingga, masih memerlukan kajian panjang ketika proyek tersebut akan digarap bersama antara Pemerintah sebagai pemrakarsa proyek, dengan Badan Usaha yang akan berinvestasi dengan mempertimbangkan imbal hasil.

"Investasi kereta cepat ini tidak murah, tetapi di China, sebenarnya yang membiayai adalah Pemerintah, saya yakin apabila ada satu goodwill untuk melanjutkan, itu jadi," tuturnya.

"Saya berharap ada pemikiran yang berimbang antara pemanfaatan dengan bagaimana penganggaran, kita harapkan bahwa ini menjadi KPBU, swasta itu asing, sehingga fiskal yang banyak itu bisa ditanggung bersama dengan kita, kalau kita berhasil melakukan itu pasti banyak pertumbuhan yang baik," kata dia.

Topik Menarik