AHY Sebut Banyak Investor Kabur ke Thailand-Filipina karena Ulah Mafia Tanah di RI

AHY Sebut Banyak Investor Kabur ke Thailand-Filipina karena Ulah Mafia Tanah di RI

Ekonomi | inews | Jum'at, 20 September 2024 - 10:26
share

BANDUNG, iNews.id - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut banyak investor lari dari Indonesia akibat ulah mafia tanah. Menurutnya, banyak investor menilai sebelah mata terkait tata kelola pertanahan hingga kepastian hukum di Tanah Air, terutama soal lahan.

AHY menyebut ulah mafia tanah tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para investor sebelum menanamkan modalnya ke Indonesia.

"Kalau baru mau investasi, tanah sudah diserobot, sudah dikuasai mafia tanah, ya sudah lenyap, akhirnya (investor) kabur, milih Vietnam, Thailand, Filippina, rugi banget kita," ujar AHY dalam acara seminar di Universitas Padjajaran Bandung, dikutip, Jumat (20/9/2024).

Menurutnya, dengan investasi yang masuk ke dalam negeri akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, potensi penerimaan bagi negara, dan bermuara dalam berkontribusi terhadap akumulasi pertumbuhan ekonomi. 

"Kalau (investasi) itu mengalir, bisa membuka belasan ribu lapangan pekerjaan," ucapnya.

Lebih jauh, AHY menyebutkan investasi menjadi salah satu instrumen pembangunan negara di tengah keterbatasan fiskal. Sebab, APBN tidak akan bisa mengakomodir seluruh kebutuhan lapangan pekerjaan.

"Untuk pembangunan kita perlu investasi. Tapi orang mau membangun itu harus jelas, status lahan harus pasti," tuturnya.

Sebelumnya, AHY sempat memberikan contoh nyata soal fenomena calon investor yang hampir kabur akibat ulah mafia tanah di Kabupaten Grobogan dan Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dia menjelaskan, mafia tanah itu melakukan kejahatan dengan menggunakan Akta Autentik yang dipalsukan dan melakukan penipuan dan/atau penggelapan. Dari dua kasus tersebut, berhasil diselamatkan objek tanah seluas 826.612 meter persegi atau 82,66 hektare serta potensi kerugian negara dan masyarakat Rp3,41 triliun.

"Ada investor yang sudah menandatangani LoI, bahkan triliunan, ini negara merugi, padahal kita sangat membutuhkan investasi, Jawa Tengah adalah destinasi investasi yang sangat baik," ujar AHY beberapa waktu lalu.

Topik Menarik