Kisruh Dualisme Kadin Dinilai Bakal Ganggu Investasi RI

Kisruh Dualisme Kadin Dinilai Bakal Ganggu Investasi RI

Ekonomi | inews | Selasa, 17 September 2024 - 19:54
share

JAKARTA, iNews.id - Peneliti Institute for Develeopment of Economics and Finance (Indef) Abra Tallatov menyayangkan kisruh dualisme yang terjadi di organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Sebab, Kadin seharusnya menjadi wadah profesional dan netral dari campur tangan politik.

"Artinya, kejadian Munaslub Kadin akan dilihat dengan seksama oleh para investor bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri bahwa dalam konteks bisnis pun ini masih ada intervensi dari pihak-pihak tertentu khususnya dalam aspek politisasi," ucap Abra dalam acara Media Briefing bertema Electrifying The Future: Strategi Hijau untuk Akselerasi Net Zero Emission yang digelar di The Relief Sarinah, Jakarta, Selasa (17/9/2024). 

Padahal, kata dia, dunia usaha menjadi salah satu penopang aktivitas ekonomi. Sehingga apabila dunia usaha mengalami intervensi, tentunya akan mengganggu iklim investasi ke depan. 

"Sementara, di sisi lain pemerintah juga punya kepentingan besar untuk mendorong pertumbuhan investasi dari dunia usaha karena bukan hanya bisa membantu penerimaan perpajakan kita semakin besar tapi juga bisa membuka lapangan pekerjaan lebih banyak lagi, ini jadi anomali lah di tengah upaya pemerintah untuk mendorong investasi," tuturnya.

Abra menambahkan, kisruh yang terjadi saat ini juga memunculkan kekhawatiran mengenai perencanaan Upah Minimum Regional (UMR) tahun depan karena Kadin merupakan salah satu pihak yang memiliki pernan dalam  memformulasikannya dari sisi dunia usaha.

"Kalau sampai ada kekisruhan ini tentu akan merugikan masyarakat khususnya dari kalangan pekerja, bagaimana kepastian mereka untuk bisa memperoleh peningkatan kesejahteraan tahun depan melalui UMR tadi karena jangan sampai kekisruhan ini mengganggu jalannya pembahasan UMR 2025," ucap Abra. 

Abra pun berharap kekisruhan di Kadin dapat segera selesai. Ia bahkan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil sikap untuk menengahi kekisruhan ini. 

"Supaya tadi, bisa melokalisir persoalannya tidak berlarut dan semakin meluas karena ini berdampak terhadap dunia usaha dan berdampak pada sektor pekerja, pekerja juga terkatung-katung nasibnya ketika terjadi kekisruhan di tubuh Kadin," kata dia.

Topik Menarik