Larry Ellison Kini Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia, Hartanya Tembus Rp3.167 Triliun

Larry Ellison Kini Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia, Hartanya Tembus Rp3.167 Triliun

Ekonomi | inews | Selasa, 17 September 2024 - 07:48
share

JAKARTA, iNews.id - Pendiri sekaligus Ketua Oracle, Larry Ellison kini menjadi orang terkaya kedua di dunia setelah saham perusahaan perangkat lunak tersebut ditutup naik 5,1 persen pada perdagangan hari Senin. Dengan begitu, dia menggeser pendiri Amazon Jeff Bezos dari posisi tersebut.

Mengutip CNBC International, kekayaan bersih Ellison telah melonjak 8,1 miliar dolar AS atau setara Rp124,54 triliun hingga mencapai 206 miliar dolar AS atau setara Rp3.167 triliun, menurut daftar miliarder real-time Forbes.

Sementara itu, Bezos, yang telah menjadi orang terkaya kedua sejak 2016, memiliki kekayaan bersih 203 miliar dolar AS atau setara Rp3.121 triliun. CEO Tesla Elon Musk masih menjadi orang terkaya di dunia dengan harta 251 miliar dolar AS setara Rp3.859 triliun.

Saham Oracle menyentuh level tertinggi baru setelah perusahaan melaporkan kinerja perusahaan pada minggu lalu yang melampaui ekspektasi dan meningkatkan perkiraan pendapatan fiskal pada 2026. 

Lonjakan saham menyebabkan Ellison sempat melewati Bezos sebagai orang terkaya kedua di dunia pada hari Jumat, sebelum pendiri Amazon tersebut merebut kembali gelar tersebut.

Sepanjang bulan ini, saham Oracle telah melesat 20 persen. Jika reli saham terhenti, ini akan menjadi bulan terbaik perusahaan sejak Oktober 2022, ketika saham melonjak 28 persen dan bulan terbaik kedua sejak sekitar dua dekade lalu pada Oktober 2002.

Melejitnya saham Oracle sebagian disebabkan oleh peran perusahaan dalam ledakan kecerdasan buatan atau AI. Ellison, yang mendirikan Oracle pada tahun 1977, berbicara pada momen penyampaian laporan keuangan perusahaan minggu lalu tentang bagaimana perusahaan membangun pusat data untuk mengakomodasi meningkatnya permintaan AI generatif.

“Kami benar-benar membangun pusat data cloud terkecil, paling portabel, paling terjangkau hingga pusat data 200 megawatt, ideal untuk melatih model bahasa yang sangat besar dan menjaganya tetap mutakhir,” ucap Ellison.

Selain itu, Oracle menyampaikan pada minggu lalu bahwa pihaknya akan berkolaborasi dengan unit cloud milik Amazon untuk mengaktifkan layanan basis datanya pada perangkat keras khusus. Selama setahun terakhir, Oracle telah menjalin kemitraan serupa dengan Microsoft dan Google, dua perusahaan infrastruktur cloud terkemuka lainnya.

Topik Menarik