Amazon Minta Karyawan Kembali Kerja di Kantor Mulai 2025

Amazon Minta Karyawan Kembali Kerja di Kantor Mulai 2025

Ekonomi | inews | Selasa, 17 September 2024 - 06:43
share

NEW YORK, iNews.id - Amazon meminta karyawannya agar kembali bekerja di kantor lima hari seminggu. Ini merupakan perubahan signifikan dari kebijakan hibrida pada era pandemi Covid-19 saat ini yang mengharuskan mereka berada di kantor hanya tiga hari seminggu.

CEO Amazon Andy Jassy menyebut bahwa kebijakan tersebut mulai berlaku pada 2 Januari 2025. Menurutnya, perubahan tersebut akan membantu ribuan karyawannya untuk berkreasi, berkolaborasi, dan terhubung satu sama lain dan budaya perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan bisnis.

Mengutip CNN Business, Jassy sebelumnya menganjurkan agar karyawan bekerja di kantor dengan menuliskan bahwa kehadiran fisik meningkatkan budaya perusahaan.

"Tidak mudah untuk membawa kembali ribuan karyawan ke kantor kami di seluruh dunia. Jadi, kami akan memberi waktu kepada tim yang perlu melakukan pekerjaan itu untuk mengembangkan rencana," tulis Jassy dalam sebuah memo pada tahun 2023.

Jassy mempertahankan kebijakan tersebut lebih dari satu tahun kemudian. Dalam memo terbaru pada hari Senin, dia menyebut keuntungan dari kebersamaan bekerja di kantor sangat signifikan. 

"Melihat bahwa lebih mudah bagi rekan satu tim kami untuk belajar, menjadi model, mempraktikkan, dan memperkuat budaya kami; berkolaborasi, bertukar pikiran, dan menciptakan menjadi lebih sederhana dan lebih efektif; mengajar dan belajar dari satu sama lain menjadi lebih lancar; dan, tim cenderung lebih terhubung satu sama lain," kata dia. 

Adapun jika karyawan Amazon tidak mengikuti kebijakan tersebut dapat mempengaruhi peluang untuk promosi jabatan. Sementara, pengecualian untuk bekerja dari rumah akan tunduk pada persetujuan pimpinan tambahan. 

Sebelumnya, Amazon telah menghadapi beberapa penolakan dari karyawan terhadap mandat ini. Tahun lalu, beberapa pekerja perusahaan melakukan aksi mogok kerja di kantor pusatnya di Seattle, dengan alasan berbagai keluhan, termasuk desakan agar pekerja kembali ke kantor setidaknya tiga hari seminggu. 

Aksi mogok kerja pada bulan Mei 2023 juga terjadi beberapa bulan setelah perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka akan memberhentikan sekitar 27.000 pekerja selama beberapa putaran pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Meskipun perusahaan-perusahaan di sektor tertentu, khususnya di Wall Street, telah menekankan kerja dari kantor secara penuh, perusahaan-perusahaan sebagian besar telah melonggarkan tuntutan agar karyawan bekerja lima hari seminggu di kantor. 

Hanya 4 persen CEO perusahaan AS dan 4 persen CEO di seluruh dunia pada awal tahun mengatakan mereka akan memprioritaskan membawa karyawan kembali ke kantor penuh waktu, menurut survei CEO dari The Conference Board.

Topik Menarik