Serius Jadikan Kalimantan Tengah Jadi Lumbung Pangan Baru, Mentan Mulai Survei Lokasi

Serius Jadikan Kalimantan Tengah Jadi Lumbung Pangan Baru, Mentan Mulai Survei Lokasi

Ekonomi | inews | Kamis, 22 Agustus 2024 - 10:30
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) serius menjadikan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan baru. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mulai melakukan survei ke wilayah tersebut.

Amran mengunjungi Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah secara langsung untuk meninjau kesiapan lahan yang nantinya akan digunakan. 

Menurutnya, survei ini perlu dilakukan guna memastikan kondisi lahan di Kapuas, apakah clear and clean untuk rencana cetak sawah dengan potensi seluas 400.000 hektare, sehingga rencana membangun lumbung pangan bisa berjalan dengan baik.

"Kami telah menurunkan tim pusat, pemerintah daerah dan TNI untuk memeriksa semua status lahan, agar proses tahap selanjutnya dapat segera dimulai," ujar Amran dalam keterangan tertulis dikutip, Kamis (22/8/2024). 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan survei ke wilayah Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan baru. (Foto: Dok. Humas Kementan)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan survei ke wilayah Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan baru. (Foto: Dok. Humas Kementan)

Amran mengunjungi Blok B dan C di Dadahup, yang dahulunya sering tergenang banjir, sehingga ditinggalkan oleh petani. Namun, dengan perbaikan dan pembangunan infrastruktur irigasi oleh Kementerian PUPR.

Dalam kunjungannya terungkap bahwa lahan tersebut kini sudah layak untuk ditanami kembali dan sekitar 21.224 hektare lahan masih terlantar dan tidak digarap oleh petani. Amran menyebut diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk menyukseskan program cetak sawah ini.

Dalam pantauan melalui udara menggunakan helikopter menuju Kabupaten Kapuas, Amran menyaksikan luasnya lahan yang tidak tergarap. Dalam rangka program cetak sawah, jajaran Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah akan menelusuri potensi sekitar 400.000 hektare lahan untuk dijadikan sawah baru.

Dia menegaskan, pengembangan cetak sawah ini akan menggunakan teknologi modern, tidak hanya dengan cara manual tetapi juga melibatkan tenaga terlatih, termasuk mendorong partisipasi petani milenial. Pengembangan ini bukan hanya untuk meningkatkan produksi tetapi juga memperkuat hilirisasi pertanian.

Program pengembangan sawah di lahan rawa ini berada di kawasan aluvial eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah, yang juga merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN). Optimalisasi lahan rawa ini dianggap sebagai terobosan penting untuk meningkatkan dan mengamankan ketersediaan beras dalam negeri.

"Cita-cita Indonesia Mandiri Pangan adalah arahan Presiden Jokowi dan Presiden terpilih, salah satunya dipersiapkan di Kalimantan Tengah. Dengan potensi lahan rawa yang dapat menjadi lahan pertanian produktif, kita yakin dapat membangun lumbung pangan yang juga akan memasok beras ke Ibu Kota Negara," katanya.

Amran menegaskan bahwa pengembangan cetak sawah ini tidak berarti membuka kembali lahan eks PLG, tetapi mengoptimalkan pemanfaatan lahan eksisting di eks PLG dan di luar lahan PLG.

"Proses ini dilakukan secara bertahap. Tahap selanjutnya adalah identifikasi kepemilikan lahan dan desain pengelolaan dengan melibatkan masyarakat dan investor. Setelah irigasi tersedia, kami akan melakukan budi daya untuk selanjutnya mempersiapkan kebutuhan saprodi," ucapnya.

Topik Menarik