Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp1,3 Triliun di Semester I 2024, Naik 14 Persen

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp1,3 Triliun di Semester I 2024, Naik 14 Persen

Ekonomi | inews | Minggu, 18 Agustus 2024 - 21:18
share

JAKARTA, iNews.id - Citibank Indonesia (Citi Indonesia) mencetak laba bersih sebesar Rp1,3 triliun pada semester I 2024. Angka ini naik 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menuturkan, perolehan laba bersih terutama disebabkan oleh efisiensi biaya operasional, di mana menghasilkan perbaikan Cost to Income Ratio (CIR) menjadi 39,5 persen dari 59,5 persen di tahun sebelumnya.

Peningkatan laba bersih mendorong peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 3,7 persen dari sebelumnya 2,9 persen di 2023. Lalu, peningkatan Return on Equity (ROE) menjadi 13,8 persen dari 13,6 persen.

Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 291 persen dan 164 persen, di atas ketentuan minimum, ujar Batara melalui keterangannya dikutip, Minggu (18/8/2024).

Batara menambahkan, perseroan mempunyai modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) sebesar 36,2 persen, meningkat dari 28,7 persen di tahun sebelumnya.

Kedua tahun ini, sebagai bukti ketahanan dan dedikasi tim kami di tengah tantangan perekonomian domestik dan global. Kami telah membuat kemajuan yang signifikan melalui bisnis kami yang saling terhubung di Indonesia dan menerima penghargaan internasional lainnya dalam periode ini, tuturnya.

Di lini bisnis Corporate and Investment Banking, Citi terus menyediakan layanan kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik.

Pada kuartal II 2024, Citi Indonesia bertindak sebagai Bank Koordinator Tunggal dan telah menyelesaikan kesepakatan fasilitas kredit sindikasi bergulir atau syndicated revolving credit facilities senilai total 200 juta dolar AS dan Rp7,5 triliun untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Global Network Banking Citi juga terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang baik di tengah kondisi eksternal yang menantang. Hal ini tercermin dari berbagai inisiatif, termasuk kinerja dari koridor Asia-ke-Asia yang melayani klien Asia yang berinvestasi di Indonesia.

Lini bisnis Commercial Bank kami juga membukukan pendapatan yang baik pada paruh pertama tahun ini, yang berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas, katanya.

Selain itu, Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) juga mencatat pertumbuhan positif pada semester pertama tahun ini. Volume transaksi mata uang lokal maupun asing tumbuh seiring peningkatan pembayaran instan domestik dan lintas negara yang tumbuh masing-masing sebesar 23 persen dan 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Bisnis Securities Services Citi Indonesia juga berkontribusi aktif terhadap pengembangan Pasar Modal Indonesia, terlihat pada peran perusahaan dalam peluncuran Layanan Administrasi KYC dan Sub Rekening Efek sebagai Rekening Kas Alternatif oleh regulator.

Perusahaan juga bertindak sebagai Joint Bookrunner dalam penerbitan 144A/RegS 2 miliar dolar AS Sukuk Global untuk Republik Indonesia dengan 3 tenor (5, 10 dan 30 tahun (Green Sukuk Tranche).

Dana yang dihimpun dari penerbitan Sukuk ini akan mendukung pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan umum, dimana Green Sukuk yang berjangka waktu 30 tahun akan digunakan secara eksklusif untuk membiayai atau membiayai kembali

Ex sebagaimana yang tertera dalam Kerangka Surat Berharga Negara SDGs Republik Indonesia Securities Framework).

Topik Menarik