Airlangga Ungkap Program Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di 2025, Hilirisasi hingga Makan Bergizi Gratis

Airlangga Ungkap Program Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di 2025, Hilirisasi hingga Makan Bergizi Gratis

Ekonomi | inews | Jum'at, 16 Agustus 2024 - 18:05
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional di 2025. Beberapa program tersebut di antaranya optimalisasi Program Strategis Nasional (PSN), hilirisasi di berbagai sektor, hingga program Makan Bergizi Gratis

Airlangga merinci, program yang akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi 2025 di antaranya, membuka pasar baru, Kartu Prakerja, implementasi undang-undang (UU) Cipta kerja, optimalisasi program strategi nasional (PSN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Kemudian, aksesi Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan aksesi Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) atau perjanjian komprehensif dan progresif untuk kemitraan Trans-Pasifik.

Beberapa strategi ke depan yaitu tentu revitalisasi mesin ekonomi, terutama juga untuk membuka pasar baru, revitalisasi kunjungan beberapa program unggulan yang tadi pak Presiden sampaikan, selain Kartu Prakerja, UU Cipta Kerja, program strategi nasional, KEK, aksesi OECD dan juga dalam proses aksesi CP-TPP, ujar Airlangga dalam Konferensi Pers RAPBN 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong pengembangan ekonomi baru melalui utilisasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), persiapan talenta digital, pengembangan pusat data, transisi energi.

Selanjutnya, hilirisasi di berbagai sektor, pendalam dan penguatan ekosistem electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik, dan inisiasi semi kondaktor.

Tentu kita masih melakukan kegiatan di bidang perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat melalui program KUR (Kredit Usaha Rakyat), program makan siang bergizi gratis, dan rehabilitasi sekolah, tuturnya.

Lalu, konektivitas dengan pengembangan infrastruktur, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), perbaikan tata kelola sumber daya manusia (SDM).

Optimalisasi insentif untuk transisi energi, pengurangan karbon dan perlindungan sosial, hingga pemberdayaan masyarakat untuk ketahanan nasional dan stabilitas politik.

Topik Menarik