Bank Sentral Libya Hentikan Operasi Imbas Penculikan Pejabat
TRIPOLI, iNews.id - Bank sentral Libya menghentikan semua operasinya setelah salah seorang karyawan senior, Musab Msallem diculik di ibu kota Tripoli. Bank sentral mengecam aksi penculikan Direktur Teknologi Informasinya tersebut dalam sebuah pernyataan, Minggu (18/8/2024).
Mengutip BBC , bank sentral menuturkan, Msallem diculik dari rumahnya oleh orang tidak dikenal pada hari Minggu pagi dan karyawan lainnya turut diancam akan mendapatkan perlakuan serupa.
Bank sentral mengatakan bahwa operasional bank sentral tidak akan dilanjutkan sampai Msallem dibebaskan.
Bank sentral Libya merupakan satu-satunya tempat penyimpanan yang diakui secara internasional untuk pendapatan minyak Libya. Komoditas minyak berperan penting bagi negara yang terpecah selama bertahun-tahun antara dua pemerintah yang bersaing di Tripoli dan Benghazi.
Hal ini terjadi seminggu setelah bank sentral dikepung oleh orang-orang bersenjata, menurut kantor berita AFP.
Menurut media lokal, orang-orang bersenjata itu melakukan aksinya untuk memaksa Gubernur Bank sentral Libya, Sadiq Al-Kabir mengundurkan diri dari posisinya.
Menjabat sejak 2012, Al-Kabir terus dihujani kritik atas pengelolaan sumber daya minyak dan anggaran negara. Sejak penggulingan dan pembunuhan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada 2011, negara tersebut telah mengalami ketidakamanan kronis.
Negara tersebut telah terbagi oleh perebutan kekuasaan dan saat ini memiliki dua pemerintahan, satu yang diakui PBB yang berpusat di Tripoli, dan satu lagi di timur negara tersebut yang didukung oleh panglima perang Jenderal Khalifa Haftar.