Bikin Lesu Pedagang, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Tembus 100 ribu

Bikin Lesu Pedagang, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Tembus 100 ribu

Ekonomi | probolinggo.inews.id | Jum'at, 26 Juli 2024 - 20:40
share

PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Harga cabai rawit di Pasar Baru, Jalan Raya Panglima Sudirman, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo saat ini, mencapai 100 ribu perkilogramnya. 

Dari kenaikan harga tersebut berdampak besar pada pendapatan para pedagang rempah - rempah di pasaran.

Sueb, salah satu pedagang di Pasar Baru Kota Probolinggo mengatakan, dari kenaikan harga cabai saat ini, ia memilih mengurangi jatah kulak.

"Karena dengan harga yang tinggi seperti saat ini, tentu minat pembeli juga sedikit berkurang, bahkan ada juga pembeli yang ngomel, karena kalau beli cabai dua ribu kan cuma dapat 8 biji, padahal itu sudah sesuai timbangan,"terangnya, pada jumat (26/7/2024) siang.

Sueb mengaku, kenaikan harga cabai ini sudah berlangsung sejak senin (22/7/2024) kemarin. Namun kenaikannya tidak berlangaung secara langsung, melainkan secara bertahap.

"Dari awalnya harga 50 ribu, lalu naik lagi di 70 ribu, sampailah saat ini mencapai 100 ribu, jadi ya saya ngurangi kulakan, yang awalnya saya kulak lima kilogram perhari, kini saya hanya ambil dua kilogram saja per hari, dan itupun kadang masih tersisa, daripada nanti membusuk ya," ucapnya.

Dari kenaikan harga cabai rawit saat ini, berbanding terbalik dari harga tomat. Harga tomat di pasaran saat ini cenderung anjlok. Dari semula harganya berkisar 20 robu perkilogram, kini menjadi dua ribu rupiah perkilogramnya.

"Kalau untuk naik turunnya harga rempah - rempah ini sebenarnya sudah hal lumrah ya, seperti harga cabai besar ini juga sekarang terbilang masih cukup tinggi, saat ini berkisar 80 ribu perkilogramnya, dari harga semula yang hanya 60 ribu," tuturnya.

Seperti halnya yang dirasakan Nurul, salah satu pemilik warung makan di Kota Probolinggo. Ia memilih menaikkan harga menu makananya, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan bahan pokoknya.

"Ya kalau saya mengurangi porsi resep, ya tentunya berdampak pada citarasa dari makanannya sendiri, jadi ketimbang pelanggan saya pada lari perkara rasa makanannya yang berubah, ya mending saya naikkan saja harganya, yang semula ayam geprek perporsinya seharga 10 ribu, sekarang saya naikkan jadi 12 ribu," tandasnya.

Topik Menarik