Bisnis Keluarga Punya Kutukan Generasi Ketiga, Ternyata Bisa Dihalau dengan Cara Ini!

JAKARTA, iNews.id - Bisnis keluarga disebut-sebut memiliki kutukan generasi ketiga yang mewajibkan pewaris bisnis keluarga mempertahankan bisnisnya agar berkelanjutan. Namun, saat ini kutukan tersebut bisa dihalau dengan cara mudah. Apa itu?

Menurut Managing Partner of Helios Capital and Lecturer of Tarumanagara University, Dr Hadi Cahyadi hal itu bisa dilakukan dengan adanya dukungan dari perbankan. Ia memberi contoh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang bisa menahan kutukan tersebut.

"Bahwa sebenarnya banking dan Bank Mandiri itu malah bisa naikin yang namanya kutukan generasi ketiga. Malah bisa di-miss. Mesti ada buku baru tentang 'how to beat the third generation curse' by funding dan support dari perbankan yang sangat kuat," tutur Hadi di sela-sela acara Family Business Summit 2024 di Grand Hyatt Jakarta, Jumat (7/6/2024).

"Karena perbankan bukan cuma kasih uang, tapi juga pendampingan. Saya rasa ke depan-depannya kalau dapat support, kita akan lebih konsisten memberikan topik-topik yang lebih bagus yang dibutuhkan oleh family business," kata dia.

Hadi menjelaskan saat ini bisnis keluarga lebih banyak yang menengah. Pasalnya, masyarakat dari kelas menengah juga ingin jadi konglomerat juga.

"Jadi kalau konglomerat denger konglomerat, mereka udah biasa. Tapi kalau yang second layer, pasti datang mau dengerin mereka," ujar Hadi.

Dengan demikian, Family Business Summit 2024 terselenggara atas inisiasi Hadi Cahyadi yang juga Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara, untuk mendorong perbankan atau mungkin pemerintah berperan di dalam keberlanjutan bisnis keluarga.

"Kita melakukan yang namanya satu seminar, dan mereka akan terima kasih sekalian sama kita. Dan para pemerintah mungkin akan berperan juga untuk di situ. Dan Pak Darmawan Junaidi ini saya minta supportnya selalu kepada kami," ucap Hadi.