Ahli Forensik Sebut Kasus Pembunuhan di Subang Tak Ada Progres, Begini Kata Polda Jabar

Ahli Forensik Sebut Kasus Pembunuhan di Subang Tak Ada Progres, Begini Kata Polda Jabar

Ekonomi | BuddyKu | Sabtu, 13 Mei 2023 - 13:16
share

BANDUNG - Tim Ahli Forensik Polri, dr. Sumy Hastry Purwanti mengungkap soal misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang yang hingga saat ini masih belum terpecahkan.

Hal itu diungkapkan dr. Sumy saat diundang menjadi narasumber dalam podcast Deddy Corbuzier belum lama ini.

Rekam Jejak Mayjen Nur Alamsyah, Eks Komandan Pasukan Elite Denjaka yang Jadi Dankormar

Dalam podcast tersebut, Deddy Corbuzier sempat menanyakan terkait kasus-kasus yang tidak bisa ditangani oleh dr. Sumy.

"Tapi ada, buk, kasus yang akhirnya ibu mengatakan, oke sorry nih gue angkat tangan, kayanya gue enggak bisa," tanya Deddy Corbuzier dikutip Sabtu (13/5/2023).

Makan Hewan Ternak, Singa Liar Tertua di Dunia Mati Ditombak Penggembala

Dengan nada tegas, dr. Sumy menjawab kasus Subang. "Kasus subang, saya dikejar netizen untuk kasus Subang yang 18 Agustus tahun 2021," jawab dr. Sumy.

Lantas, Deddy Corbuzier pun mempertanyakan kenapa dr. Sumy pada akhirnya \'angkat tangan\' menangani kasus Subang tersebut.

"Ya belum ditangkap pelaku, belum ada, padahal saya sudah autopsi kedua dan saya sudah jelaskan, sudah paparan, sudah kasih clue-clue-nya, tapi ya belum ada tersangka sampai sekarang," kata dr Sumy.

dr. Sumy memastikan, sebagai tim ahli foresik Polri, dirinya telah merampungkan tugasnya seperti menyajikan data dan alat bukti telah selesai.

"Tapi saya gemes, padahal menurut saya itu bisa, kan nonton CSI, kita main DNA. Saya ngomong di sini ada biar didengar ya," ungkapnya.

Kemudian, dr. Sumy memberikan bocoran terkait sejauh mana progres dari penanganan kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) tersebut.

Ia menyebut, ada tahapan yang tidak dikerjakan oleh tim penyidik setelah dirinya menemukan sejumlah fakta dari indentifikasi DNA. Bahkan, Sumy menemukan adanya DNA dari terduga pelaku yang saat ini belum ada progres penyidikan.

"DNA-nya sudah Mas Deddy, tapi tidak ada yang cocok, kalau tidak ada yang cocok kita cari dari DNA yang saksi-saksi itu, ternyata dari saksi itu tidak ada yang cocok, kita tariklah dari garis keturunan ibu, itu siapa tahu ada yang cocok, ternyata belum dikerjakan," terangnya.

"Terus saya bilang, saya punya jam kematian loh, jam kematian dia dibunuh, karena memang jelas dia dibunuh, karena saya autopsi, olah TKP, kita di TKP itu sudah ada dua DNA yang kita duga pelaku, yang asing," lanjutnya.

Menurutnya, belum adanya titik terang dari kasus kematian ibu dan anak di Subang itu sebagai hal yang menyiksa dirinya. Karena itu, dirinya berharap, penyidik dapat segera mengungkap kasus yang terjadi hampir dua tahun silam itu.

"Saya tersiksa untuk Subang itu, wong dateng dalam mimpi ku. Traumanya ya itu, kalau enggak terindentifikasi atau ketangkep gitu loh, kasian banget gitu lo mikirnya, kasian korbannya dibunuh seperti itu, bentuknya seperti itu dan datang dalam mimpiku, tapi aku ga bisa bantu, rasanya tu depresi," jelasnya

"Semoga dengan ini terungkap kasus Subang," pungkas Sumy.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, bahwa tim penyidik hingga saat ini masih berusaha mengungkap kasus tersebut.

"Penyidik tetap bekerja sesuai kemampuan teknis yang dimiliki," kata Ibrahim saat dihubungi, Sabtu (13/5/2023).

Kendati demikian, Ibrahim enggan mengungkapkan terkait progres pengungkapan dari kasus yang terjadi 18 Agustus 2021 itu. "Teknisnya tidak bisa di publish," tandasnya.

Topik Menarik